Puluhan telur si Kampret, buaya muara di Bonbin Semarang menetas
Hendrik mengatakan, telur itu hasil perkawinan antara Kampret dengan Bagong, buaya muara jantan berusia 30 tahun.
Sebanyak 21 telur buaya muara milik Kebun Binatang (Bonbin) Mangkang Semarang, menetas pada hari ini Rabu (26/11). Telur buaya sebanyak itu merupakan hasil pengembangbiakan dari sepasang buaya muara yang selama ini dipelihara di kebun binatang tersebut.
Dokter hewan Bonbin Mangkang, Hendrik Tri Setiawan, mengatakan si Kampret, buaya betina induk bayi-bayi buaya itu, mulai menetaskan 63 butir telur pada 17 November kemarin. Menurut dia telur buaya muara itu didapatkan dari hasil perkawinan dengan Bagong, buaya muara jantan berusia 30 tahun.
"Jadi setelah dierami oleh induknya, lalu selama tiga bulan kami ambil dan ditaruh di dalam wadah di bawah suhu udara 80 derajat celcius. Akhirnya 21 ekor bisa menetas sedangkan sisanya ada 43 butir kami perkirakan gagal menetas karena kehujanan," kata Hendrik, Rabu (26/11).
Lebih lanjut, Hendrik menjelaskan bayi-bayi buaya tersebut kini telah dipisahkan dari kedua induknya. Pengelola kebun binatang saat ini rutin memberikan makan anak katak bagi bayi buaya tersebut. Dengan adanya penetasan 21 telur buaya muara tersebut, maka untuk saat ini pengelola Bonbin Mangkang telah mengembangbiakan 80 ekor buaya muara.
"Bayi buaya ini akan kami tempatkan di kolam buatan dan selama tiga bulan dipisahkan dari indukan. Ini menjadi capaian menggembirakan bagi kami karena pengembangbiakan buaya muara cukup lama dilakukan," terang Hendrik.
Hendrik menambahkan, buaya muara dewasa di Bonbin Mangkan sudah bertelur 4 kali. Yang pertama, sepasang buaya dewasa bertelur 57 butir dan hal serupa terjadi pada dua tahun berikutnya.