Pupuk Subsidi di Solok Aman, Stok Capai Dua Kali Lipat
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengawalan pupuk distribusi sangat penting.
Ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dipastikan aman. Terlebih stok pupuk bersubsidi yang disediakan telah mencapai dua kali lipat. Kementerian Pertanian berharap pendistribusian pupuk bisa dikawal dengan baik.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengawalan pupuk distribusi sangat penting.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Kapan Kementan akan menambah pupuk subsidi? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Januari tahun ini akan ada tambahan pupuk untuk produksi padi dan jagung.
-
Pupuk apa saja yang akan ditambah subsidi nya oleh Kementan? Subsidi pupuk untuk padi naik. Kenaikannya bahkan 2 kali lipat. Saya berharap Informasi ini sampai ke masyarakat di mana jumlah pupuk kita yang tersedia sebanyak 7,2 juta ton. Kemudian untuk benih padi dan jagung kami tambah 2 juta hektare dan diharapkan dalam 3 tahun kita bisa swasembada," ujar Mentan, Rabu, (17/1).
-
Bagaimana cara Kementan mendistribusikan pupuk subsidi? Mentan mengatakan, sejauh ini benih yang akan disiapkan adalah benih unggul sesuai dengan kebutuhan petani. Pemerintah menjamin, pemberian benih dibagikan secara gratis melalui mekanisme dan aturan yang berlaku. "Benih yang kita bagikan adalah benih unggul. Kita siapkan benih sesuai dengan kebutuhan petani dan sekarang sudah jalan. Kenaikan bibit ini merupakan intensif el nino yang kita berikan agar petani tetap berproduksi," katanya.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Siapa yang bercerita tentang isu pupuk subsidi kepada Ganjar Pranowo? "Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar," ujar salah seorang petani.
"Jumlah pupuk bersubsidi terbatas. Oleh karena itu, distribusinya harus dikawal dengan ketat. Kita ingin program ini bisa tepat sasaran," katanya, Senin (15/3/2021).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan jika prinsip yang digunakan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi adalah 6T atau 6 Tepat.
"Dalam penyaluran pupuk bersubsidi, prinsip yang dijalankan adalah 6 Tepat, yaitu Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Waktu, Tepat Harga, serta Tepat Tempat," katanya.
Tidak itu saja, kriteria petani penerima pupuk bersubsidi telah ditetapkan dalam Permentan No 49 Tahun 2020.
"Kriteria yang ditetapkan adalah petani harus memiliki KTP, memiliki lahan maksimal 2 hektare, tergabung dalam kelompok tani, dan telah menyusun eRDKK," katanya.
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana, memastikan stok pupuk bersubsidi yang ada di Kabupaten Solok Sumatera Barat tersedia dengan jumlah persediaan melebihi ketentuan minimum, atau dua kali lipat seiring isu sedikitnya pupuk bersubsidi di wilayah tersebut.
menurutnya, stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Solok per tanggal 11 Maret 2021, adalah sebesar 2.615 ton. Jumlah ini 186 persen lebih banyak atau hampir dua kali lipat dari stok minimum ketentuan pemerintah yaitu 1.404 ton.
"Rinciannya adalah, pupuk Urea 1.383 ton, NPK Phonska 617 ton, SP-36 241 ton, ZA 83 ton, dan Petroganik 291 ton," jelasnya.
Baca juga:
Timbun Pupuk Bersubsidi Lalu Jual di Atas HET, Pedagang di Sragen Jadi Tersangka
Petani di Solok Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi
Per 23 Februari 2021, Penyaluran Pupuk Subsidi Capai 1,2 Juta Ton
Pupuk Indonesia Punya Program Anyar untuk Tingkatkan Pelayanan Pelanggan
Konsultasi Pupuk Subsidi, 4 Menteri Menghadap DPR
Mentan: Kita Pantau dan Kawal Kebijakan Pupuk Subsidi agar Lebih Tepat Sasaran