Puti Guntur melukis di depan dua pelukis maestro Surabaya
"Kami mohon Mbak Puti menggoreskan sketsa pada kanvas dari panitia," kata Agnes Santoso, MC pameran.
Dua pelukis maestro dari Surabaya, Kartika Afandi dan Cak Kandar memuji bakat melukis yang dimiliki Puti Guntur Soekarno.
Pujian itu setelah melihat langsung goresan tangan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor 2 itu. Puti didaulat untuk menggoreskan sketsa oleh panitia Pameran dan Lelang Lukisan Perjuangan Jawa Timur 2018, di Kota Surabaya, Minggu (25/3) malam.
-
Bagaimana Lettu Soejitno gugur? Soejitno mengambil senapan mesin Lewis yang dibawa Harjono dan menembakkannya ke arah musuh di seberang. Nahas, tanpa sepengetahuannya ternyata di wilayah selatan, yakni di Glendeng, Belanda telah memperkuat pertahanan dan mengamankan proses pemasangan jembatan. Soejitno dilempari sebutir granat yang kemudian meledak di dekatnya. Tak hanya itu, mengutip Instagram @tuban_bercerita, peluru juga mengenai badan Soejitno. Ia pun gugur di lokasi perlawanan.
-
Gaya apa yang diusung Gista Putri dalam foto yang diunggahnya? Belum lama ini, Gista Putri memposting foto dirinya dengan gaya santai, lengkap dengan kacamata hitam.
-
Siapa yang dikabarkan putus dari Wulan Guritno? Hubungan asmara Wulan Guritno dan Sabda Ahessa dikabarkan kandas, terlihat dari dihapusnya foto kebersamaan di Instagram mereka.
-
Kapan Gapura Sekar Putih dibangun? Namun, ide ini baru terealisasi setelah penetapan gemeente Mojokerto pada 1911.
-
Siapa suami Putri Isnari? Putri Isnari telah sah menjadi istri Abdul Azis.
-
Siapa yang merias Putri Isnari saat acara ngunduh mantu? Pakai Make Up Artis @adi.satria,negara Diketahui bahwa Putri Isnari dan Abdul Azis mengadakan acara ngunduh mantu.
"Kami mohon Mbak Puti menggoreskan sketsa pada kanvas dari panitia," kata Agnes Santoso, MC pameran.
Puti Guntur menuruti. Ia mengambil cat hitam, lalu membuat goresan di kanvas. Jemarinya bergerak cepat. Tak berapa lama, ia menambahkan sketsa garis biru melintang, menghubungkan satu goresan dan yang lain.
Lalu, di tengah garis biru, Puti Guntur menambahkan warna merah. Panitia sebenarnya ingin Puti Guntur membuat sketsa, yang akan diteruskan pelukis lain. Namun cucu Bung Karno itu tak berhenti. Ia meneruskan imajinasi di pikirannya.
Perlahan-lahan, pemirsa yang melihat lebih jelas sketsanya. Dua tebing, yang dihubungkan laut biru. Kemudian di tengah ada matahari yang merekah.
Di tengah, Puti Guntur kolaborasi dengan pelukis Aam Rahmansyah. Tangan keduanya saling menambahkan goresan di kanvas. Sekitar 15 menit, terlihat jelas obyeknya. Ada laut biru, dengan matahari merekah di tengah. Seperti ufuk timur.
"Saya suka laut. Lalu ada matahari terbit di ufuk timur. Saya terinspirasi Jawa Timur dan saya ibaratkan Jawa Timur ada di ufuk timur Jawa," kata Puti menjelaskan lukisan karyanya itu. Tepuk tangan menyambut penjelasan itu.
Pameran dan lelang lukisan itu dihadiri maestro pelukis Kartika Affandi, puteri maestro Affandi. Ada pula Sukandar, akrab dipanggil Cak Kandar. Sejumlah seniman juga hadir.
Dua lukisan Affandi, berjudul 'Petarung Sejati' dan 'The Face Of Papua Man' ikut dipamerkan dan dilelang. "Ada 120 lukisan yang terseleksi, 10 diantaranya dari keluarga Affandi, termasuk 2 lukisan Affandi," kata Singky Soewadji, Promotor Pameran dan Lelang.
Kartika Affandi memuji bakat melukis Puti Guntur Soekarno. "Dia punya bakat. Hanya untuk meneruskan, perlu kemauan dan kesempatan. Warna hitam putih sudah baik, obyek tidak masalah, asal mengalir dari diri Mbak Puti," kata Kartika.
Bakat itu juga dilihat Cak Kandar. Ia melihat dari cara memegang kuas, menggoreskan cat dengan cepat, serta struktur lukisannya. "Luar bisa talenta Mbak Puti. Hanya, dia tidak hidup di situ," kata Cak Kandar.
Ketua Panitia Saleh Ismail Mukadar mengatakan, seluruh hasil lelang lukisan akan diserahkan untuk Puti Guntur Soekarno, yang saat ini tengah berjuang memenangkan Pilkada Jawa Timur. "Kita serahkan ke Mbak Puti," kata Saleh.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang DH, yang hadir, mengatakan pameran dan lelang lukisan ini adalah olah kreatif. "Politik tidak harus panas, tapi politik adalah seni, dan kreatif," kata Bambang.
(mdk/hhw)