Radio Bung Tomo sudah rata, bukti tak cinta sejarah bangsa?
Setelah bangunan itu dibongkar, yang ada kini tinggal penyesalan.
Radio Pemberontakan Bung Tomo, salah satu saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia melawan agresi militer Belanda, kini sudah lenyap. Sangat disayangkan memang, dengan mudahnya bangunan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya malah diratakan dengan tanah.
Memang, rumah di Jalan Mawar No 10, Surabaya, Jawa Timur, mungkin saja dianggap sudah tak bernilai. Namun, sejarah yang terjadi di tempat itu tidak tergantikan dengan apapun. Kecaman pun berdatangan, lantaran pemerintah daerah setempat dirasa tidak mampu menjaga warisan sejarah, apalagi hingga kalah dengan hasrat bisnis.
Salah satu protes datang dari seorang aktor, Soetanto Soepiadhy. Dia menyesalkan pembongkaran bangunan itu. Dia menilai tempat itu mempunyai arti bagi warga Suroboyo, karena saat masa awal kemerdekaan dipakai sebagai tempat menggelorakan semangat warga Surabaya.
"Itu tempat mempunyai arti sejarah tersendiri bagi saya pribadi dan masyarakat luas, terutama Surabaya. Karena tempat itu merupakan kebanggaan arek-arek Surabaya, yang menandakan bahwa dulu ada sosok namanya Bung Tomo, yang menggerakkan warga Surabaya dalam konteks perjuangan semangat Surabaya 45," kata Soetanto Soepiadhy, pekan lalu.
Menurut Soetanto, dengan hilangnya sebuah cagar budaya, menunjukkan bangsa ini tidak lagi menghargai sejarah. Seharusnya, kata Soetanto, pemerintah Kota Surabaya termasuk masyarakat Surabaya ikut terlibat merawat, bukannya malah dibongkar. Sebab, bangunan itu merupakan investasi nilai sejarah yang nantinya bisa dikenalkan ke masyarakat luas.
"Bukan dibongkar, jika ada orang yang membeli aset itu. Seharusnya dirawat, kalau ingin mengembangkan. Karena itu merupakan tempat sejarah. Pengembang semestinya berpikir panjang. Kan ada tempat lain jika ingin mengembangkan usaha," tambah Soetanto.
Lahan yang di atasnya berdiri bekas pemancar radio tempat Bung Tomo berpidato itu ternyata dibeli oleh sebuah pengembang, Plaza Jayanata. Rencananya di lokasi itu bakal dijadikan tempat parkir.
Banyak desakan dari masyarakat Surabaya meminta polisi mengusut pembongkaran bangunan cagar budaya itu.
Warga Surabaya, Harry Rahardjo, melalui akun Facebook-nya menuliskan kekecewaan terhadap polisi. Sebab, laporan pembongkaran bangunan bersejarah itu diabaikan Polrestabes Surabaya, pada Kamis, 5 Mei 2016.
Menurut Harry, polisi menolak laporannya dengan alasan bangunan bersejarah itu bukan miliknya.
"Petugas menjelaskan bahwa untuk bisa menerima laporan, pelapor harus paling sedikit punya dua alat bukti. Saya jelaskan bahwa merusak dan menghancurkan cagar budaya merupakan tindak pidana berat," tulis Harry.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Iman Sumantri, menyangkal menolak laporan itu. Dia beralasan saat ini masih mendalaminya.
"Jika memang sudah ada aturannya, dan jelas memang masuk cagar budaya, dan masuk Perda, bisa dilakukan penindakan. Tapi, saat ini kita masih pelajari, seperti apa persoalan hukumnya," kata Iman Sumantri.
Baca juga:
Ini penampakan rumah radio pemberontakan Bung Tomo rata dengan tanah
Polisi diminta usut pembongkaran Radio Pemberontakan Bung Tomo
Mengunjungi uniknya Kota Biru Rajasthan Jodhpur
Radio Pemberontakan Bung Tomo kini tinggal cerita
Radio Pemberontakan Bung Tomo kini rata dengan tanah
Gereja bersejarah berusia ratusan tahun di New York ludes terbakar
-
Di mana sinyal radio ini ditangkap? Mengutip dari indy100, Rabu, (08/11), sinyal radio ini merupakan salah satu sinyal besar yang ditangkap oleh teleskop radio SKA Pathfinder Australia.
-
Kapan Radio Rimba Raya mengudara? Siaran RRR sudah mengudara ke seluruh dunia sejak 23 Agustus hingga 2 November 1949.
-
Kapan sinyal radio itu dipancarkan? Para astronom baru saja dikejutkan dengan temuan sinyal radio yang berusia 8 miliar tahun yang memiliki kekuatan energi sangat besar.
-
Apa yang disiarkan oleh Radio Rimba Raya? RRR bukan hanya keperluan untuk menyiarkan semangat perjuangan kemerdekaan saja, melainkan juga digunakan untuk kepentingan umum, menyiarkan pengumuman, serta instruksi bagi angkatan bersenjata.
-
Kenapa Radio Rimba Raya dibangun di dataran tinggi Gayo? Singkat cerita, pemancar radio itu kemudian dibangun di pucuk gunung dan tersembunyi agar tidak bisa terdeteksi musuh.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Tak kalah menarik:
Haruskah rakyat Indonesia selalu takut 'Bahaya Laten Komunis'?
Ustaz penyebar pamflet anti Densus 88 di Bekasi batal diusir warga
Menebak calon Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti
Tragis, lima kisah bayi tewas mengenaskan karena alasan sepele
Kelihatan bugar, 7 Seleb ini 'sembunyikan' penyakit kronis