Rakyat menjerit, Gubernur Sulsel malah dukung kenaikan harga beras
Kenaikan harga beras dinilai menguntungkan bagi para pedagang.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo setuju dengan rencana kenaikan harga beras di pasaran daerah setempat karena dianggap dapat menguntungkan para pedagang. Padahal, kenaikan harga beras yang menjadi makanan pokok ini sudah tentu sangat memberatkan khususnya bagi mereka yang masuk dalam kategori kurang mampu.
"Kalau memang harga beras mau dinaikkan, saya rasa itu bagus karena pedagang juga pasti akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan beras itu," ujar Syahrul usai memberikan jawaban atas pandangan umum fraksi terhadap tiga rancangan peraturan daerah, di DPRD Sulsel di Makassar, Rabu (25/2) dikutip dari Antara.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini menuturkan, penjualan gabah petani asal Sulawesi Selatan itu mengalami kenaikan yang signifikan. Utamanya pembeli dari Surabaya.
Makanya, Syahrul meminta seluruh kepala daerah di Sulsel yang menjadi sentra penghasil beras agar tetap mengendalikan pembelian gabah, jangan karena permintaan meningkat sehingga dijual semua.
"Kalau sekarang harga beras naik, itu karena pembelian luar biasa. Biarkan saja dulu rakyat mendapatkan uang yang penting di Sulsel aman-aman saja," sebut Syahrul.
Syahrul yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu menuturkan, permintaan paling banyak berasal dari Surabaya. Dia menginginkan agar pedagang dari Surabaya membelinya dalam bentuk beras, bukan gabah.
Lebih jauh, dia menyatakan, stok beras untuk warga miskin atau raskin di Sulsel sekarang mencapai 90 ribu ton. Artinya dengan angka tersebut Sulsel masih aman hingga 10 bulan ke depan.
Namun meskipun begitu, Pemerintah Provinsi Sulsel akan tetap membangun stabilisasi di daerah agar tidak terjadi kelangkaan beras. Bukan cuma itu, panen raya petani juga akan dimulai Maret hingga April.
"Kita masih punya stok beras untuk hingga 10 bulan ke depan. Nanti bulan depan ini sampai bulan April, akan dimulai panen raya dan puncaknya bulan Agustus," sebutnya.
Menurut Ketua Asosiasi Gubernur se-Indonesia ini, pada panen raya itu, Sulsel bisa menghasilkan 6,4 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka itu setara dengan empat juta ton beras siap konsumsi.
"Kita juga berkonstribusi ke daerah lain. Kita tidak akan melakukan operasi pasar, melainkan membangun stabilisasi harga dengan melepas barang sebanyak-banyaknya di pasar kemudian pasar yang melakukan penyesuaian, karena dikhawatirkan kalau barang kurang orang akan panik kehilangan," terangnya.
Baca juga:
Stabilisasi harga bahan pokok, Kadin minta revitalisasi peran Bulog
Sejak tahun lalu Ahok sudah tahu harga beras bakal melambung
Harga beras naik terus, Bulog Malang siap gelar operasi pasar
Distribusikan beras murah, jatim gelar operasi pasar di 122 titik
Presiden Jokowi: Kenaikan harga beras Februari ini tidak wajar
Jaga stabilitas harga beras, Jokowi salurkan 300 ribu ton raskin
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.