Ramai Kelakuan Miftah Olok-Olok Penjual Es Teh, Ini Tugasnya Sebagai Utusan Khusus Presiden
Gus Miftah kini menjadi viral setelah melontarkan candaan kepada seorang pedagang asongan yang menjual es teh saat ia berdakwah.
Miftah Maulana Habiburrahman, lebih dikenal sebagai Gus Miftah, sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial akibat candaan yang dilontarkannya kepada seorang pedagang asongan penjual es teh saat berdakwah. Ucapan Gus Miftah dianggap merendahkan pedagang tersebut oleh sejumlah netizen.
Dalam ceramahnya, ia menyebut bapak penjual es teh yang sedang membawa dagangan di kepalanya sebagai "gob**k", yang kemudian menjadi bahan tertawaan bagi orang-orang di sekitar.
- Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden, Ternyata Bukan dari Keluarga Sembarangan ada Darah Keturunan Bangsawan
- Momen Penjual Kopi Keliling Salat Beralas Terpal di Trotoar, Aksinya Ramai jadi Perbincangan
- Viral Momen Haru Penjual Cilok Nangis Kejer Diberi Pembeli Uang Lebih, Tiap Hari Jualan sampai Tengah Malam
- Mahfud Terkesan Jenderal Bintang 3 TNI AU di Kemenko Polhukam Sampai Sebut Utang Lunas, Ini Sosoknya
"Es teh mu masih banyak tidak? Ya dijual, goblok!" ucap Miftah, yang disambut tawa dari audiens. Banyak warganet menilai pernyataan Gus Miftah kepada bapak penjual es teh tersebut tidak pantas, apalagi mengingat posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Hal ini menyebabkan banyak kritik terhadap Gus Miftah dan mempertanyakan gelar 'Gus' yang disandangnya.
Tugas Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden
Menurut laporan dari Antara pada Kamis (4/12/2024), Presiden Prabowo Subianto telah resmi melantik Miftah Maulana Habiburrahman, alias Gus Miftah, sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Tugas ini menunjukkan pentingnya peran Gus Miftah dalam mengawasi isu moderasi beragama, baik di Indonesia maupun di tingkat global. Pelantikan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/10), bersamaan dengan enam tokoh lainnya yang juga dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden di bidang masing-masing. Gus Miftah diharapkan dapat membangun komunikasi internasional yang berkaitan dengan moderasi dan toleransi beragama, yang merupakan salah satu fokus utama pemerintah. "Salah satu tugas yang disampaikan adalah membangun komunikasi internasional terkait dengan moderasi dan toleransi," jelas Gus Miftah setelah pelantikan.
Promosikan Keberagaman dan Harmoni Indonesia
Gus Miftah tidak hanya fokus pada isu di dalam negeri, tetapi juga bertugas untuk mempromosikan keberagaman serta harmoni Indonesia sebagai contoh bagi negara lain. Langkah ini sejalan dengan kebutuhan untuk membangun narasi positif mengenai toleransi beragama dari sudut pandang Indonesia. Dikenal dengan gaya dakwah yang unik dan dekat dengan generasi muda, Gus Miftah memiliki pengalaman luas dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Sebagai pendiri Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, ia telah lama mengadopsi pendekatan dakwah modern yang menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan komunikasi yang segar dan inklusif. Dengan latar belakang dan pengalamannya, Gus Miftah diharapkan dapat menjadi penghubung yang efektif untuk membangun dialog antar agama yang lebih kuat, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.
Miftah Ditegur Seskab Mayor Teddy
Penceramah terkenal, Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, telah meminta maaf secara terbuka terkait ucapannya kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah acara pengajian yang dipimpinnya. Insiden ini menjadi viral setelah video kejadian tersebut beredar luas di media sosial, memicu beragam reaksi dari masyarakat.
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ungkap Gus Miftah dalam video klarifikasi yang diterima Liputan6.com pada Rabu (4/12/2024).
Ia berharap masyarakat, terutama mereka yang merasa terganggu, dapat memberikan maaf kepadanya. Gus Miftah juga mengakui bahwa ucapan yang dilontarkannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, terutama dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jamaah. "Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat," tambahnya.
Ditegur Istana
Dalam video tersebut, Gus Miftah juga menyatakan bahwa ia telah ditegur oleh pihak Istana Kepresidenan, khususnya oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya. "Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," tegasnya. Diketahui bahwa Gus Miftah saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Dengan pernyataan ini, Gus Miftah menunjukkan kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai seorang tokoh publik dan pentingnya menjaga etika dalam berkomunikasi.
Bakal Merenung
Pernyataan permohonan maaf ini juga merupakan tanggapan Gus Miftah atas kritik dari masyarakat yang menilai tindakannya tidak mencerminkan perilaku seorang penceramah. Dengan klarifikasi ini, ia berharap dapat meredakan keributan yang terjadi dan menunjukkan niatnya untuk melakukan introspeksi. Video permintaan maaf yang dibuat oleh Gus Miftah mendapatkan berbagai reaksi dari pengguna media sosial.
Banyak yang memberikan pujian atas keberaniannya untuk mengakui kesalahan, sementara yang lain mengingatkan betapa pentingnya menjaga etika, terutama dalam konteks publik. Insiden ini menjadi pengingat bahwa seorang publik figur, khususnya dalam dunia dakwah, harus mampu memberikan contoh yang baik, termasuk dalam memilih kata-kata yang sopan dan bijaksana saat berinteraksi dengan masyarakat.
Jelang perayaan Natal 2024, penjualan produk-produk yang berkaitan dengan perayaan tersebut mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari banyaknya promosi yang dilakukan oleh berbagai toko dan pusat perbelanjaan untuk menarik perhatian konsumen. Masyarakat tampak antusias dalam mempersiapkan perayaan tersebut, dengan membeli berbagai kebutuhan seperti dekorasi, hadiah, dan makanan khas Natal. Kegiatan ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha, tetapi juga menciptakan suasana meriah di tengah masyarakat. Dengan demikian, perayaan Natal menjadi momentum penting yang dapat memperkuat hubungan antar anggota keluarga dan komunitas.