Ratu Mariyuana Corby dapat pembebasan bersyarat

"Corby tidak mendapatkan perlakuan istimewa sepanjang dia memenuhi aturan dan mendapatkan rekomendasi TPP," kata Amir.

Terpidana kasus penyelundupan narkoba Schapelle Leigh Corby mendapat pembebasan bersyarat dari Kementerian Hukum dan HAM. Hal itu didapat dari hasil rekomendasi Tim Pengamat Pemasyarakatan yang dibentuk oleh Kemenkum HAM.

"Insya Allah diturunkan 1.700 dan memang Corby termasuk salah satu dari 1.700 itu," ujar Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin di kantornya, Rabu (5/2).

Amir mengatakan, dalam waktu tiga hari ke depan surat pembebasan bersyarat Corby dan ke-1.700 lainnya akan ditandatangani. Amir membantah memberi perlakuan khusus terhadap Corby.

"Dalam 3 hari ini (teken suratnya), tidak khusus Corby ya, ini 1.700," ujar Amir.

Amir menegaskan Corby tidak mendapat perlakuan istimewa dari pihaknya. Pemberian pembebasan bersyarat ini, menurut Amir, merupakan hak Corby sepanjang dia memenuhi aturan dan rekomendasi dari TPP.

"Corby tidak mendapatkan perlakuan istimewa sepanjang dia memenuhi aturan dan mendapatkan rekomendasi TPP, dia berhak mendapatkan haknya sesuai dengan aturan yang ada. Dia akan peroleh itu, baru saya akan rampungkan, karena tidak ada perlakuan khusus untuk siapapun juga, 1.700 ini harus segera diproses bersama," papar Amir.

Sebelumnya Corby divonis 20 tahun penjara dalam kasus penyelundupan 4,2 kilogram mariyuana dari Australia ke Bali, 2005 lalu. Dengan grasi 5 tahun dan remisi yang telah diterima serta pembebasan bersyarat yang sebentar lagi akan diteken, maka Corby berpeluang bebas lebih cepat.

Baca juga:
Kedubes Australia kirim lagi surat jaminan pembebasan Corby
Menkum HAM: Corby dapat remisi Natal
Ratu Mariyuana Corby belum terima remisi Natal
Meski Indonesia-Australia sedang tegang, grasi Corby tak dicabut
Australia balas grasi Corby dengan sadap SBY