Ratusan Hewan Ternak di Malaka Mati Diterjang Banjir Bandang
Camat Malaka Tengah, Eduardus Bere Atok mengatakan, sebanyak 50 ekor milik warga Desa Kletek dan Suai. Sementara 124 ekor milik warga di Desa Fahiluka, Naimana dan Bereliku ditemukan telah membusuk.
Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur selama sepekan terakhir, membuat ratusan ternak sapi milik warga Desa Kletek, Suai, Naimana, Fahiluku dan Desa Bereliku tewas bergelimpangan.
Camat Malaka Tengah, Eduardus Bere Atok mengatakan, sebanyak 50 ekor milik warga Desa Kletek dan Suai. Sementara 124 ekor milik warga di Desa Fahiluka, Naimana dan Bereliku ditemukan telah membusuk.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
Menurut Eduardus, pencarian yang dilakukan dari tanggal 6 hingga 8 April 2021, ditemukan sebanyak 124 ekor sapi namun telah membusuk.
"Kami sudah melakukan penggalian lubang dengan menggunakan alat berat, untuk penguburan bangkai sapi yang ditemukan tewas. Penguburan bangkai sapi tersebut harus dilakukan, karena akan menyebabkan polusi diantara warga," katanya, Jumat (9/4).
Untuk diketahui, hujan deras sepekan terakhir memicu banjir di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sekurangnya 11 desa di kecamatan Malaka Barat dan 15 desa di Kecamatan Malaka Tengah, terendam air.
"Wilayah yang terdampak banjir itu 11 desa di Kecamatan Malaka Barat dan 15 desa di Kecamatan Malaka Tengah," Kata Penjabat Bupati Malaka Viktor Manek, Sabtu (3/4).
Pemkab Malaka telah mengerahkan 13 unit mobil tangki untuk menyuplai air bersih bagi masyarakat yang terdampak banjir.
"Kepada masyarakat yang kesulitan air bersih, kita suplai menggunakan 13 mobil tangki air milik Pemerintah Kabupaten Malaka, nanti dibagikan ke tiap-tiap kecamatan yang terdampak banjir," jelasnya.
Pendataan terhadap kerusakan serta kerugian akibat banjir masih dilakukan instansi terkait. "Kerusakan dan kerugian sedang didata. Tanggul yang jebol sudah diukur oleh Dinas PUPR. Sementara kerusakan pada kebun dan sawah sedang didata tim dari Dinas Pertanian," ungkap Viktor.
Tim dari Dinas PUPR juga telah mengecek Jembatan Benenai yang bergeser dan retak akibat banjir bandang. Laporannya telah diberikan kepada Gubernur NTT Viktor B Laiskodat.
"Kapolres sudah memerintahkan anggotanya mengendalikan kondisi lalu lintas di Jembatan Benenai. Untuk sementara, mobil di atas lima ton tidak diperbolehkan lewat," sebut Viktor.
Sementara itu, tim kesehatan menyiapkan Puskesmas Fahiluka, Puskesmas Besikama, dan Puskemas Weliman, untuk menangani masyarakat terdampak banjir.
Baca juga:
Donatur Terlalu Ribet, Warga Korban Bencana NTT Suruh Bantuan Dibawa Pulang Kembali
Jokowi akan Gunakan Helikopter ke Sejumlah Lokasi Bencana di NTT
Kembali ke NTT, Mensos Pastikan Kebutuhan Korban Bencana Terpenuhi
Jokowi akan Tinjau Sejumlah Lokasi Terdampak Bencana di NTT Hari Ini
BNPB: 163 Meninggal Dunia dan 45 Hilang Akibat Bencana di NTT
KRI Semarang Antar Bantuan untuk Korban Bencana NTT