Reaksi Muhammadiyah hingga MUI Soal Konflik Hamas Vs Israel Memanas
Saling serang antara Israel dengan Hamas sungguh sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan
Saling serang antara Israel dengan Hamas sungguh sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan
Reaksi Muhammadiyah hingga MUI Soal Konflik Hamas Vs Israel Memanas
Hamas dilaporkan melancarkan serangan ke Israel baru-baru ini. Sejumlah orang dikabarkan meninggal dunia. Konflik bersenjata antara Hamas dengan Israel menjadi perhatian dunia. Di Indonesia, Pimpinan Pusat Muhammadiyah turut memberikan tanggapan.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan, saling serang antara Israel dengan Hamas sungguh sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan serta keselamatan masyarakat sipil.
"Masa depan perdamaian di Palestina semakin tidak menentu," kata dia dalam keterangan, Minggu (8/10).
Abdul Mu'ti mendesak Dewan keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik untuk mencegah terjadinya peperangan dan kekerasan yang semakin meluas.
- Ada Masalah Apa Israel dan Palestina? Ini Sejarah Asal-Usul Konfliknya yang Berkepanjangan
- Konflik Palestina-Israel Kembali Memanas, PMI Sigap Kirim Bantuan Medis Senilai Rp2,9 Miliar untuk Warga Gaza
- Harga BBM Terancam Naik Akibat Konflik Hamas Vs Israel
- Konflik Israel-Palestina Memanas, Pemerintah Upayakan Evakuasi WNI
Dia pun membeberkan, langkah politiknya bisa dengan mengadakan Sidang Dewan Keamanan PBB.
"Memediasi pembicaraan Palestina dengan Israel," ujar dia.
MUI Nilai Serangan Hamas sebagai Reaksi
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim menilai serangan yang dilancarkan oleh Hamas terhadap Israel di Gaza sebagai reaksi atas tindakan sewenang-wenang Israel.
Menurut Sudarnato, Israel dalam kurun waktu yang panjang dan secara sistemik telah menghancurkan kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina. Peristiwa di mana Israel membelah Al-Aqsha disertai aksi provokatif dari kelompok Yahudi ekstrim menjadi salah satu pemicu serangan Hamas terhadap Israel.
"Ditambah dengan berbagai fakta pengkhianatan terhadap berbagai perjanjian yang dilakukan oleh otoritas Israel, menggambarkan bahwa Israel memang harus membayar mahal," kata Sudarnato dalam keterangan tertulis, diterima Minggu (8/10).
"Serangan terbesar Hamas ini menjadi alat bayar Israel dan Israel tentu saja harus menanggung sendiri," sambung dia.
Sudarnato memandang, Israel bisa jadi akan menanggung beban yang lebih berat jika Israel dan negara-negara pendukung seperti Amerika dan NATO memberikan respons kontra produktif atas kejadian ini.
"Balasan atas serangan yang diberikan oleh Israel bisa jadi justru akan menjadi momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk memperkuat heroisme mereka membebaskan rakyat dan Palestina yang telah dijajah dalam waktu yang panjang. Banyak momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan," terangnya.
Selain itu, Sudarnato melihat Peristiwa ini dapat menjadi momentum bagi seluruh faksi Palestina, seperti Fatah, Hamas dan lainnya untuk bersatu mengonsolidasi diri dalam upaya merebut kemerdekaan bangsa Palestina.
"Saya berharap betul, setiap momentum untuk kedaulatan dan kemerdekaan Palestina bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap faksi Palestina. Dengan cara ini, maka Israel akan semakin kehabisan waktu dan kekuatannya," ucap dia.
Lebih lanjut, dia juga menyayangkan serangan balasan Israel yang membabi buta dan penuh kemarahan hingga menyebabkan kerusakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
"Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh Israel dan Israel harus bertanggung jawab. Israel benar-benar sudah hilang rasa respek kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Indonesia melalui MER-C," ujarnya.
Pendapat JK
Wakil Presiden RI Ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) ikut bersuara terkait serangan pasukan Hamas ke Israel. Dia menganggap, hal itu bagian dari perjuangan untuk merebut kemerdekaan.
"Tentu itu suatu tindakan yang luar biasa dilakukan untuk kebebasan dan juga kemerdekaan," kata JK dalam keterangan tertulis.
JK mengungkapkan, serangan Hamas ke Israel dilakukan secara terencana dan cermat. Menurut dia, hal itu jarang terjadi.
"Dan itu tentu pejuang-pejuang yang telah merencanakannya itu luar biasa kerahasiaannya, tidak diketahui oleh Israel, jarang terjadi, dan itu berani, cermat dan perencanaan luar biasa," tandas dia.