Restui Pilkada Serentak, Gugus Tugas Dinilai Tak Sejalan Lindungi Warga
Atas dasar tugas itulah, dia mempertanyakan sikap Gugus Tugas yang memberikan izin terhadap pelaksanaan pilkada serentak. Padahal hal tersebut bisa berdampak negatif pada sisi kesehatan masyarakat.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi), Jeirry Sumampow menyoroti sikap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang merestui pelaksanaan Pilkada serentak 2020 pada 9 Desember. Langkah itu, kata dia, tidak selaras dengan tujuan dan tugas dibentuknya Gugus Tugas.
Dalam pandangan dia, Gugus Tugas semestinya menjadi pihak yang memperhitungkan dan memberi saran terkait dengan perkembangan Covid-19 di Indonesia. Tentu dengan tujuan mulia untuk memastikan keselamatan rakyat Indonesia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
"Seberapa lama pandemi ini bertahan. Dan itu akan menjadi pertimbangan pengambil kebijakan atau seberapa serius pandemi ini dalam kepentingan keselamatan masyarakat," ujar dia, dalam diskusi daring, Kamis (28/5).
Atas dasar tugas itulah, dia mempertanyakan sikap Gugus Tugas yang memberikan izin terhadap pelaksanaan pilkada serentak. Padahal hal tersebut bisa berdampak negatif pada sisi kesehatan masyarakat.
"Tetapi yang muncul adalah (gugus tugas) memberi persetujuan dengan pilihan pemerintah untuk mengambil opsi mengadakan pilkada di bulan Desember," katanya.
Harusnya Lindungi Masyarakat
Langkah gugus tugas itu, lanjut dia, tidak sejalan dengan tugasnya sebagai pihak yang seharusnya melindungi masyarakat dari ancaman Covid-19.
"Jadi menurut saya ini logika yang tidak nyambung. (Gugus Tugas) Covid-19 itu kan dibentuk untuk menyelamatkan rakyat membangun kesadaran publik, memberi tahu tentang bagaimana mencegahnya, melarang orang untuk melakukan aktivitas yang membahayakan keselamatannya dan masyarakat lain. Kan begitu logika satgas," ungkapnya.
"Tetapi kenapa satgas yang sehari hari menyarankan orang tinggal di rumah, physical distancing, tapi memberi saran supa Pilkada tetap dilaksanakan di Desember yang sebetulnya sulit sekali menghalangi orang tidak physical distancing," imbuh dia.
Langkah tersebut, lanjut dia, bisa saja membuat masyarakat bingung terkait tugas Gugus Tugas. Hal tersebut bisa saja berakibat pada turunnya tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada serentak 2020.
"Jadi ini membingungkan menurut saya, saya kira masyarakat juga akan bingung. Karena itu akan makin menimbulkan keresahan dan kekhawatiran masyarakat yang menyebabkan keengganan mereka untuk datang ke TPS. Kalau suasana pilkada di Desember masih suasana Covid-19," tandasnya.
(mdk/eko)