Retakan Baru Gunung Anak Krakatau, BMKG Minta Masyarakat Tetap Waspada
Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan retakan baru di Gunung Anak Krakatau. Masyarakat diminta untuk waspada saat berada di 500 meter dari sekitar pantai.
Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan retakan baru di Gunung Anak Krakatau. Masyarakat diminta untuk waspada saat berada di 500 meter dari sekitar pantai.
"Sehubungan adanya paparan dari kepala BMKG terkait ditemukan retakan baru pada Gunung Anak Krakatau, dan jika ada potensi tentu harapannya tidak seperti kemarin," kata Prakirawan BMKG Klas I Serang Trian Asmarahadi saat dikonfirmasi, Kamis (3/1).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
Ia menuturkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi potensi bencana, terkait tsunami baik di Banten dan Lampung akibat aktivitas gempa tektonik maupun vulkanik.
Dikatakan Trian, jangan sampai penurunan aktivitas Gunung Anak Krakatau menyebabkan masyarakat menjadi lengah.
"Namun BMKG mengupayakan agar jika terjadi lagi, BMKG dapat menditeksi kenaikan gelombang lebih awal dengan memasang sensor water level di pulau Sabesi dan PLTU Labuan," lanjutnya.
Sebelumnya Dwikorita Karnawati menyampaikan hasil kajian bahwa retakan muncul setelah gunung mengalami penyusutan, dari sebelumnya 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi hanya 110 mdpl.
Baca juga:
Gunung Anak Krakatau Alami 60 Kali Gempa Letusan
BMKG Benarkan Ada Retakan Baru Di Anak Krakatau, Aktivitas Erupsi Menurun
BMKG Pasang Sensor Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau di Pulau Sebesi
Hoaks, BMKG Tak Pernah Sebarkan Rekaman Gunung Anak Krakatau akan Meletus
Pengungsi Korban Tsunami Mulai Resah Tunggu Kepastian Kondisi GAK
Separuh Tubuh Gunung Anak Krakatau Hilang, Aktivitas Vulkanik Berkurang