Ribuan Buruh dan Petani akan Demo, TNI Polri Amankan 3 Lokasi
Ribuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).
Ribuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9). Sebanyak 4.294 personel gabungan dikerahkan mengawal jalannya aksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi menjelaskan, personel disebar ke beberapa titik konsentrasi massa. Di antaranya Gedung DPR/MPR, Monas dan Kementerian ATR/BPR.
- Puluhan Prajurit TNI Berkelahi di Deli Serdang, Delapan Warga Luka-Luka
- TNI dan Polri Gelar Patroli Gabungan, Dengarkan Masalah Warga di Musim Pemilu
- Ini yang Dilakukan TNI Polri Wujudkan Pilkada 2024 Damai di Pekanbaru
- Sisi Lain Demo Tolak Pengesahan RUU Pilkada di DPR, Banyak Hal Tak Terduga Terjadi
"Terkait Melaksanakan Pengamanan Unras dari beberapa elemen masyarakat dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN) tahun 2024. Kuat libat personel pengamanan sebanyak 4.294 personel," kata Ade Ary melalui keterangannya, Selasa (24/9).
Ade Ary merinci, ribuan personel merupakan gabungan dari Satgasda sebanyak 2.830 personel, Satgasres sebanyak 330 personel dan sisanya BKO TNI, Mabes Dan Pemda sebanyak 1.134 personel.
Dia menegaskan, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Pemprov DKI Jakarta dan stakeholder terkait akan mengedepankan kegiatan pengamanan secara preemtif, preventif dan penegakan hukum.
"Sasaran pengamanan; area DPR/MPR RI sebanyak 3.517 personel, area Monas sebanyak 497 personel dan area Kementerian ATR/BPN sebanyak 280 personel," ucap dia.
Sementara itu, untuk rekayasa lalu lintas pun telah disiapkan. Namun, pemberlakuan bersifat situasional.
"Kami melihat eskalasi di lapangan. Apabila jumlah massa dan eskalasi meningkatkan maka diadakan penutupan jalan. Apabila jumlah massa tidak banyak, lalin normal seperti biasa," ucap dia.
Ade Ary mengimbau kepada pengunjuk rasa untuk tetap berpedoman pada regulasi dan aturan hukum yang berlaku.
"Silakan sampaikan aspirasi secara sejuk dan damai, tidak ada ujaran kebencian dan provokatif yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas," ucap dia.