Risma curhat diprotes soal mutasi, pejabat Pemkot ramai-ramai bantah
Risma curhat diprotes soal mutasi, pejabat Pemkot ramai-ramai bantah. Saat menghadiri acara peresmian Sentra Kuliner di Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim, Wali Kota Surabaya, Jawa Timur mengaku diprotes sejumlah pejabat yang dimutasinya. Namun, pejabat yang diduga ikut memprotes membantahnya.
Saat menghadiri acara peresmian Sentra Kuliner di Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim, Wali Kota Surabaya, Jawa Timur mengaku diprotes sejumlah pejabat yang dimutasinya, Rabu (4/1). Sayang, Risma tak menyebut secara detail alasan-alasan protes, termasuk siapa-siapa saja yang keberatan atas rotasi pejabat tersebut.
Perempuan nomor satu di Kota Pahlawan ini hanya mengatakan, kalau dia baru saja menemui pejabat yang tidak terima dimutasi, sehingga terlambat datang di acara peresmian Sentra Kuliner yang digelar di Convention Hall, Jalan Rahman Hakim.
Namun, ucapan Risma ini dibantah Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi. "Kalau misalnya ada yang kurang puas, mungkin ada. Tapi sampai sekarang belum ada laporan yang masuk ke kita," dalih Mia.
Sementara informasi yang berkembang di lingkungan Pemkot Surabaya, salah satu pejabat yang melayangkan protes tersebut adalah mantan Kepala Dinas Koperasi Kota Surabaya, Hadi Mulyono. Pejabat yang beberapa bulan lagi akan menjalani masa pensiunnya ini dirotasi menjadi staf ahli bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan.
Saat dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya, Hadi membantah isu tersebut. "Saya tak pernah menemui Bu Wali (Risma) untuk protes soal mutasi. Saya juga tidak menggalang dukungan dari pedagang. Apalagi menggelar pertemuan untuk memprotes mutasi. Informasi itu jelas tidak benar," tegas Hadi.
Diakui Hadi, Rabu pagi tadi, dia memang ada pertemuan dengan para pedagang yang tergabung dalam Serikat Pedagang Kaki Lima (SPKL) se Surabaya di Taman Bungkul Surabaya. Namun pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi.
"Saya, pagi memang bertemu pedagang di Bungkul, lalu ke BKD dan lanjut ke provinsi," akunya.
Pertemuan itu, kata dia, membicarakan hubungan dirinya dengan PKL pasca-mutasi.
"Mereka selama ini saya bentuk dan saya bina, sehingga mereka ingin silahturahmi tetap terjalin, meski saya dipindah. Lalu saya jawab, saya (sekarang) menjadi staff ahli pembangunan, ekonomi dan keuangan, masih bisa ngurusi dan berkonsultasi soal PKL," ungkap Hadi.
Senada, Ketua Bidang Advokasi SPKL Surabaya, Budi Haryono juga membantah pertemuannya dengan Hadi Mulyono berkaitan dengan protes mutasi pejabat di Pemkot Surabaya.
"Kita tidak pernah membicarakan soal mutasi, hanya membahas soal organisasi SPKL ke depan. Ya hampir seluruh ketua Sentra PKL datang mengikuti pertemuan untuk mendengar sharing program–program organisasi," pungkasnya.
Seperti diketahui, pada 30 Desember 2016 lalu, Wali Kota Risma melantik 1.559 pejabat baru di lingkungan Pemkot Surabaya. Namun, rotasi pejabat ini berujung protes.
Hal ini diungkap Risma saat terlambat datang menghadiri acara peresmian Sentra PKL di Convention Hall, pagi tadi. "Mohon maaf baru bisa datang. Ini karena baru saja menemui pejabat yang tidak terima dengan mutasi kemarin," singkat Risma.
Baca juga:
Gelar mutasi, Risma mengaku dapat protes dari pejabat yang tak puas
Tahun baru di Surabaya sepi, Risma akan keliling pantau situasi
Risma: Anak harus dikasih kesibukan, jadi lupa nakal
Wali Kota Risma: Di Surabaya enggak ada 'Om Telolet Om'
Pesan Risma buat kaum hawa: Jika di rumah tetaplah ibu rumah tangga
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Tri Heriyanto memulai budidaya talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Di mana Tri Heriyanto membudidayakan talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Siapa saja yang menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.
-
Kapan Tritura terjadi? Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1966, selama pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.