Risma Terima Robot yang Mampu Minimalisir Kontak Tenaga Medis dan Pasien Covid-19
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, ketiga alat tersebut sangat membantu para tenaga kesehatan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapat bantuan tiga alat canggih hasil karya Institut Teknologi Telkom Surabaya untuk penanganan virus corona atau Covid-19. Ketiga alat tersebut, diklaim mampu meminimalisir kontak antara tenaga kesehatan dengan pasien terpapar covid-19.
Ketiga alat canggih yang diterima Pemkot Surabaya itu antara lain Robot Service (Rose), bilik sterilisasi alat pelindung diri (APD) dan crane pemulasaran jenazah otomatis.
-
Bagaimana cara Tri Rismaharini menyampaikan niat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Tri Rismaharini bertemu dengan Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri? Risma menyatakan, dia bakal menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat hari ini (30/8/2024).
-
Mengapa Tri Rismaharini mengundurkan diri dari jabatan Menteri Sosial? Risma menyatakan, dia bakal menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat hari ini (30/8/2024)."Saya akan besok InsyaAllah kalau bisa minta waktu Pak Presiden untuk mengundurkan diri,” kata Risma di Surabaya, Kamis (29/8/2024).
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, ketiga alat tersebut sangat membantu para tenaga kesehatan. Salah satunya adalah alat bilik sterilisasi APD. Menurut dia, secara teori dokter maupun perawat tidak akan terpapar karena sudah menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Namun mengapa masih bisa tertular? Saya pikir saat melepasnya itu dia harus steril dahulu. Sehingga virusnya sudah mati sebelum kita melepas APD tersebut," katanya, Rabu (13/5).
Wali Kota Risma menjelaskan, nantinya alat itu akan diletakkan di RSUD dr Sowandhie agar dapat membantu para tenaga medis dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, alat tersebut juga diharapkan dapat menekan angka penularan pasien terhadap para tenaga kesehatan.
"Ini diharapkan memperkecil pertemuan antara tenaga kesehatan dan pasien. Sehingga memperkecil pula mereka tertular," ungkapnya.
Ia menambahkan, dirinya sudah pernah berkoordinasi dengan jajarannya untuk membuat alat canggih yang dapat memudahkan pekerjaan medis seperti alat pengangkat jenazah otomatis.
"Mudah-mudahan alat ini bisa membantu, dan lebih aman. Nanti mungkin DKRTH akan membuat peti ini supaya dapat membantu percepatan," paparnya.
Sementara itu, Rektor IT Telkom Surabaya, Tri Arif Sarjono mengaku memberikan ketiga alat ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pertama alat Rose, robot tersebut dapat bergerak sendiri sesuai dengan perintah operator untuk membantu peletakkan barang-barang logistik. Seperti makanan, baju maupun obat-obatan. Alat ini sebelumnya sudah pernah dipresentasikan kepada Wali Kota Risma namun ada sedikit revisi dan disempurnakan kembali.
"Kedua, bilik sterilisasi APD yang lebih canggih dari pada sebelumnya. Sebab selain kedap (ada karet-karet dibagian pintu). Cairan yang sudah keluar dapat diserap oleh vakum yang menyedot sehingga aliran airnya sudah masuk ke vakum. Jadi tidak bingung airnya terbuang kemana," jelasnya.
Berikutnya teknologi baru itu bernama Crane Pemulasaran Jenazah Otomatis. Arif menyebut, alat canggih itu dapat mengantarkan jenazah ke liang lahat tanpa ada kontak fisik secara langsung dengan petugas.
Crane Pemulasaran Jenazah Otomatis terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama yakni keranda yang berfungsi membawa peti jenazah dari ruang jenazah ke ambulans dan dari ambulans ke liang lahat yang digerakkan dengan konsol dan dipegang oleh operator.
"Bagian kedua bernama crane. Itu yang terpasang di atas liang lahat. Fungsinya untuk menurunkan peti mati dari keranda menuju liang lahat," ungkapnya.
Untuk membawa peti jenazah ke atas liang lahat, Arif memastikan operator harus mengarahkan keranda mendekati liang lahat. Kemudian, operator beserta tim memasang rel roda keranda membujur di atas liang lahat agar crane dapat melintang di atas liang lahat.
"Lalu operator menaikkan keranda peti jenazah di atas liang lahat dengan menggunakan rel. Setelah diangkat baru keranda dan relnya dipindahkan supaya peti dapat masuk ke dalam liang lahat," pungkas dia.
Baca juga:
Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dievaluasi Menkeu, BPK dan BPKP
Epidemiologist: Pelonggaran PSBB Berpotensi Memperpanjang Wabah Covid-19
Belum Berencana Ajukan PSBB, Pemda DIY Pertahankan Status Tanggap Darurat
Antisipasi Covid-19, Bidan Pakai APD saat Imunisasi Bayi
Cegah Terpapar Covid-19, Pedagang Kenakan Face Shield
Libatkan Desa Adat, Denpasar akan Terapkan PKM Cegah Penyebaran Corona