Riwayat Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT
Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di NTT meletus pada malam Minggu, 3 November 2024. Akibat erupsi tersebut, sepuluh orang dilaporkan meninggal dunia.
Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mengalami erupsi dan mengeluarkan lahar panas pada malam hari Minggu, 3 November 2024. Akibat dari kejadian tersebut, sepuluh orang dilaporkan meninggal dunia.
Menurut informasi, Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Flores Timur menyatakan bahwa semua korban yang meninggal telah dievakuasi oleh tim SAR dan pihak berwenang yang terkait.
- Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Hampir Sepekan, Pengungsi Mengeluh Kekurangan Pakaian
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Meletus, Semburan Abu Vulkanik Mencapai 2.000 Meter
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 10 Warga Tewas & Ratusan Rumah Rusak Parah
- Gunung Lewotobi Laki-Laki NTT Erupsi: Warga dan Wisatawan Diminta Menjauh 2 Km
"Jumlah korban yang meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi adalah 10 orang. Korban ini sudah dievakuasi dari reruntuhan bangunan," ungkap Kepala BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, pada Senin, 4 November 2024.
Untuk diketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi yang disertai dengan keluarnya material pada malam hari Minggu, 3 November 2024. Material yang berupa bongkahan batu tersebut menyebabkan sejumlah korban jiwa serta kerusakan pada bangunan rumah dan asrama.
Pihak Kominfo Kabupaten Flores Timur menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada informasi terbaru mengenai kerusakan pada rumah dan gedung. Namun, berdasarkan video yang beredar, terlihat bahwa satu sekolah dasar mengalami kerusakan parah akibat tertimpa batu besar dari material erupsi.
Selain itu, satu rumah dilaporkan terbakar, dan satu rumah lainnya hancur total setelah tertimpa material erupsi. Asrama Biarawati Susteran SSpS dan SMP Santisima juga dilaporkan mengalami kebakaran.
Asrama Seminari Hokeng pun mengalami kerusakan berat karena batu-batu besar yang masuk hingga ke dalam kamar para siswa. Saat ini, warga setempat telah melakukan evakuasi ke lokasi-lokasi yang lebih aman, jauh dari area kaki gunung tersebut.
Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengumumkan bahwa status Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan menjadi awas (IV) yang mulai berlaku pada 3 November 2024 pukul 00.00 WITA.
Kenaikan status ini terjadi setelah melakukan evaluasi terhadap aktivitas gunung tersebut dari tanggal 23 Oktober hingga 3 November 2024 pukul 18.00 WITA, di mana sebelumnya status Gunung Lewotobi berada pada level siaga (III).
Menurut Kepala PVMBG P Hadi Wijaya, "Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan."
Perlu diketahui bahwa status siaga darurat untuk Gunung Lewotobi Laki-laki sebelumnya diberlakukan dari tanggal 25 Juni hingga 24 September 2024. Gunung ini juga telah mengalami beberapa kali erupsi, dengan semburan abu vulkanik mencapai hampir 1 kilometer.
Menurut berbagai sumber, Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kedua gunung ini dikenal dengan sebutan Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan, yang terpisah sejauh dua kilometer dan memiliki ukuran kawah yang berbeda.
Kawah di puncak Lewotobi Laki-laki memiliki diameter 400 meter, sedangkan puncak Lewotobi Perempuan mencapai diameter 700 meter.
Berdasarkan informasi dari Volcano.si.edu, Gunung Lewotobi pertama kali meletus sekitar tahun 1932. Setahun setelahnya, gunung ini kembali mengalami letusan pada tanggal 17 Desember 1933. Selain itu, Gunung Lewotobi juga meletus pada tanggal 17 Desember 1939 dan kemudian mengalami periode tidur selama 52 tahun. Letusan berikutnya terjadi pada medio 1991, dan gunung ini kembali meletus pada tahun 1999.
Pada tahun yang sama, tepatnya di bulan Juni, Gunung Lewotobi mengeluarkan lava pijar dengan radius penyebaran mencapai 500 meter. Lava pijar tersebut menyebabkan kebakaran hutan yang meluas hingga seluas 2,5 kilometer dan abu vulkanik terbang setinggi 8 kilometer. Peristiwa ini menunjukkan betapa aktifnya Gunung Lewotobi dan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya.
Gunung Lewotobi mengalami letusan sekitar empat kali pada awal tahun 2000-an, yaitu pada 12 Oktober 2002, 30 Mei 2003, serta di bulan Juni dan Juli 2003. Setelah dua dekade, gunung ini kembali meletus pada 23 Desember 2023.
Selama tahun 2024, khususnya untuk Gunung Lewotobi Laki-laki, tercatat telah terjadi sekitar 871 kali letusan. Status gunung ini meningkat menjadi awas (Level IV) pada hari Minggu lalu.
Menurut data terbaru, letusan terakhir Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada Kamis, 31 Oktober 2024, dengan dua kali erupsi yang mencapai ketinggian 1.000 meter dan mengeluarkan asap berwarna kelabu.
Selanjutnya, gunung ini kembali erupsi pada malam Minggu (3/11/2024). Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi terhadap korban yang terdampak erupsi tersebut. Dari informasi yang ada, tercatat sekitar 10 orang telah meninggal dunia akibat kejadian ini.