Ruki akui KPK banyak tunggakan kasus karena kurang orang
Menurut Ruki, dia akan bergerak cepat menemui pimpinan lembaga penegak hukum lain, seperti Polri dan Kejaksaan Agung.
Pelaksana tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiequrachman Ruki, mengakui di masa kepemimpinan Abraham Samad dan rekan-rekan memiliki banyak tunggakan kasus. Dia mengatakan hal itu terjadi sebab KPK sangat kekurangan tenaga penyelidik, penyidik, dan jaksa penuntut umum.
"Tunggakan-tunggakan kasus di KPK sangat banyak karena kekurangan tenaga. Program-program yang belum diselesaikan banyak sekali," kata Ruki dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/2).
Menurut Ruki, dia akan bergerak cepat menemui pimpinan lembaga penegak hukum lain, seperti Polri dan Kejaksaan Agung, buat mencari solusi permasalahan ini. Dia menyatakan dialog diperlukan supaya tiga lembaga penegak hukum itu efektif bekerja dan menekan gesekan serta potensi konflik.
Maka dari itu, Ruki berjanji dalam waktu dekat akan sowan menemui Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, buat mencari solusi bagi pemberantasan korupsi.
"Kami akan segera menemui Jaksa Agung membicarakan masalah-masalah teknis termasuk perkuatan KPK dari personel-personel kejaksaan. Termasuk memperkuat penyidik lebih banyak lagi, jaksa juga," ujar Ruki.