Rumah dihuni terduga teroris di Urangagung Sidoarjo dikenal angker
Rumah dihuni terduga teroris di Urangagung Sidoarjo dikenal angker. Bahkan, masyarakat sekitar meyakini penguni yang mengkontrak rumah tersebut tidak akan betah tinggal terlalu lama.
Rumah kontrakan yang dihuni terduga teroris di RT 1 RW 2 Kelurahan Urangagung, Sidoarjo, Jawa Timur, dikenal angker masyarakat sekitar. Bahkan, masyarakat sekitar meyakini penghuni yang mengontrak rumah tersebut tidak akan betah tinggal terlalu lama.
Alasannya sepele, informasi yang dihimpun dari tetangga setempat bahwa rumah milik pasangan suami istri Tamsiah dan Buadi itu kerap bermunculan penampakan makhluk gaib. "Memang rumah itu terkenal angker lho mas," kata Suntoro, warga setempat ketika ditemui merdeka.com, Kamis (17/5).
-
Bagaimana Islam masuk ke Sidoarjo? Mengutip situs resmi Pemkab Sidoarjo, masuknya Islam ke Sidoarjo diperkirakan setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Bagaimana proses terbentuknya daratan di Sidoarjo? Mengutip Instagram @rumahbudaya.sda, daratan di Kabupaten Sidoarjo merupakan hasil sedimentasi Sungai Brantas.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
Keangkeran rumah yang berdiri sejak 30 tahun silam itu bukan hal asing lagi bagi masyarakat setempat. Bahkan rumah yang memiliki halaman luas tertanam pohon mangga itu kerap bermunculan makhuk gaib yang bermunculan.
"Kalau orang tinggi besar sering muncul di sini, kadang hari-hari tertentu," ungkap bapak 60 tahun itu. Selain itu, banyak orang yang pernah menempati rumah tersebut tidak bertahan lama, karena kerap diganggu makhuk gaib penunggu rumah tersebut.
"Setahu saya yang agak lama ya orang yang diamankan Densus 88 kemarin itu. Sampai empat tahun tinggal di sini," ungkapnya. Padahal, lanjut dia, yang menempati sebelum-sebelum banyak yang enggak betah karena gangguan makhluk gaib.
"Sudah puluhan orang yang mengkontrak di sini, paling lama itu cuma tiga bulan. Cerita ke warga sekitar enggak betah tinggal di situ karena banyak gangguan gaib," ucapnya.
Keangkeran rumah yang kini masih di garis polisi itu juga diungkapkan sejumlah warga sekitar. Menurut Yanti, dirinya diberitahu oleh anak Indigo bahwa rumah tersebut menjadi pusat penghuni makhluk gaib.
"Saya diberitahu anak Indigo daerah sini, katanya rumah tersebut Kabupatennya makhluk gaib. Banyak hantunya," ungkap dia. Bukan hanya itu, kejadian ganjal di luar nalar juga kerap di situ.
"Itu ada satu lampu di belakang situ, kalau dipasang lampu enggak sampai sehari lampunya mati. Itu sampai dibelikan lampu berkali-kali tapi ketika dinyalakan enggak sampai sehari lampunya langsung mati, akhirnya hanya satu itu yang enggak dipasang lampu, kayaknya enggak mau," ceritanya.
Rumah kontrakan itu tetap dijaga pihak Kepolisian, setelah empat terduga teroris ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Senin (14/5) lalu. Empat terduga teroris yaitu Agus Widodo (35), Damayanti (34), Bety Rinawati (38) dan Ilham (30) sudah diamankan dari rumah kontrakan yang dihuni sejak 2014 silam itu.
Baca juga:
Pasca bom, tempat ibadah di Jawa Timur dijaga ketat personel TNI-Polri
Pesan Kapolda Jatim untuk terduga teroris: Daripada dikejar-kejar lebih baik menyerah
Bertemu GMKI, Wapres JK sampaikan terorisme ada pengaruh dari negara lain
Kerja di Kemenag Jatim, istri terduga teroris Sidoarjo terancam dipecat
Data Polda Jatim: 23 Terduga teroris ditangkap, empat di antaranya ditembak mati
Ini pesan dan doa terakhir Ipda Auzar korban Teroris di Riau
Ali Fauzi bersumpah aksi teror di Surabaya bukan rekayasa & pengalihan isu