Rusak Kebun Warga, 2 Gajah Sumatera Dievakuasi ke TNTN
Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar mengatakan, satwa bernama latin elephas maximus sumatranus itu masih remaja berjenis kelamin jantan. Keduanya telah merusak kebun warga di Kelurahan Peranap dan Desa Semelinang Darat selama sekitar 1 bulan.
Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, TNI, Polisi dan sejumlah perusahaan melakukan evakuasi dan translokasi Gajah Sumatera dari Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar mengatakan, satwa bernama latin elephas maximus sumatranus itu masih remaja berjenis kelamin jantan. Keduanya telah merusak kebun warga di Kelurahan Peranap dan Desa Semelinang Darat selama sekitar 1 bulan.
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
-
Dimana hewan liar yang dipelihara seringkali diambil dari habitat aslinya? Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
"Sebelumnya tim gabungan telah beberapa kali melakukan upaya penggiringan ke habitatnya namun belum berhasil. Selain itu, telah ditemukan beberapa barang yang diduga mengancam hidup gajah liar ini, sehingga dilakukan langkah translokasi," kata Hansen, Minggu (22/8).
Evakuasi dilakukan sejak Rabu (18/8), mobilisasi seluruh tim ke lokasi dilakukan termasuk 3 ekor gajah latih PLG Minas (Bangkin, Indah dan Yopi). Koordinasi dan sosialisasi kegiatan kepada pihak pemerintah daerah maupun aparat setempat dilakukan.
Camat Peranap, Lurah Peranap, Kades Semelinang Darat, Baturijal, Kapolsek Peranap, Danramil 05 Peranap serta tokoh masyarakat juga tak ketinggalan di lapangan.
"Keesokan harinya, tim medis dan tim evakuasi bersama gajah latih tiba di lokasi. Gajah latih ditempatkan di kebun masyarakat yang telah disepakati. Koordinasi keamanan saat pelaksanaan maupun akses jalan dari lokasi evakuasi menuju translokasi segera disiapkan," kata Hansen.
Pukul 18.00 Wib, gajah liar mendekati dan makan bersama dengan gajah latih. Kondisi tersebut dibiarkan agar gajah bisa segera dievakuasi. Tak lama kemudian, tim akhirnya memutuskan segera dilakukan tindakan evakuasi.
Lalu pukul 20.00 Wib, tindakan evakuasi mulai dilakukan. Sekitar pukul 24.00 Wib, dua gajah liar akhirnya berhasil ditangkap. Proses evakuasi berjalan cukup panjang hingga akhirnya pada Jumat (20/8) pagi pukul 04.00 Wib dini hari, kedua gajah telah dinaikkan ke dalam mobil angkut.
Selanjutnya, tim langsung melakukan translokasi gajah liar yang diberi nama Kaesang dan Dodo menuju kawasan Taman Nasional Teso Nillo (TNTN) dengan akses melewati kawasan PT BRS, PT. RPI dan PT. RLZ.
Pukul 09.00 wib, gajah latih dan gajah liar tiba di lokasi pelepasliaran. Lokasi ini berada di perbatasan antara konsesi PT. RPI/PT. RLZ dan kawasan TNTN. Hingga akhirnya, gajah liar berhasil dilepasliarkan dan bergabung dengan kelompoknya di salah satu kantong gajah yang ada di Provinsi Riau.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama melakukan upaya evakuasi dan translokasi. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Peranap dan sekitarnya yang telah kondusif serta tidak anarkhis terhadap satwa gajah sumatera," ujar Hansen.
Baca juga:
Dalam Tujuh Tahun, 49 Gajah Mati di Aceh
50 Gajah Selamat dari Kebakaran Hutan Suaka Margasatwa Padang Sugihan
Seorang Warga Aceh Tengah Meninggal Diinjak Gajah Liar
Gajah Tinggal di PSG di SM Padang Sugihan Sumsel Lahirkan Seekor Anak Jantan
Asisten Pawang di Cot Girek Aceh Utara Diserang Gajah Liar, Tangan Tertusuk Gading
Potret Kawanan Gajah di China 'Rebahan' Seusai Berkelana 500 Km