RUU Sisdiknas Dinilai Jadi Kunci Perbaikan Kualitas Pendidikan
Dunia pendidikan modern mulai mengalami transformasi yang pesat pada tahun 2000-an. Malik mencontohkan bagaimana Google melakukan rekrutmen karyawan tanpa mempertimbangkan gelar pendidikan. Fokus utama perusahaan top dunia itu lebih menekankan kepada kemampuan para pelamar.
Anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN S/M) Abdul Malik mengatakan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) sudah tidak lagi ideal dalam merespon perubahan yang terjadi di dunia pendidikan.
"Adanya pembentukan RUU Sisdiknas yang baru ini sangat penting untuk didukung," ujar Abdul Malik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (25/2).
-
Bagaimana BRI Peduli ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? BRI terus berkomitmen untuk berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salahnya melalui dukungan berbagai bantuan maupun program-program untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang layak dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun edukasi? Pantun edukasi dapat menjadi sebuah nasihat berharga baik anak yang masih menempuh pendidikan sekolah.
-
Apa program yang dilakukan BRI untuk mendukung pendidikan anak-anak Indonesia? Dalam rangka memperingati hari anak nasional 2024 yang jatuh pada tanggal 23 Juli, BRI mengambil peran memberikan dukungan bagi kemajuan pendidkan anak-anak di Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan “Belajar Cerdas dan Unik Lewat Hidroponik” yaitu salah satu kegiatan yang mengajak para siswa Sekolah Dasar (SD) untuk mengikuti edukasi wisata hidroponik serta mencintai lingkungan.
Dia menambahkan sudah waktunya undang-undang itu direvisi dikarenakan harus disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Dunia pendidikan modern mulai mengalami transformasi yang pesat pada tahun 2000-an. Malik mencontohkan bagaimana Google melakukan rekrutmen karyawan tanpa mempertimbangkan gelar pendidikan. Fokus utama perusahaan top dunia itu lebih menekankan kepada kemampuan para pelamar.
“Itu menjadi sinyal bahwa memang kita perlu berubah. Pandemi Covid-19 ini sekaligus menggarisbawahi, mendorong, serta memberikan penekanan yang lebih kuat lagi urgensi revisi UU Sisdiknas,” ujarnya.
Dengan perubahan yang sedang dijalankan Kemendikbudristek tersebut, Malik berharap sistem pendidikan nasional semakin memperbaiki kualitas pendidikan nasional. Sebab, selama ini, terjadi ketidakharmonisan dalam implementasi ketiga undang-undang tersebut di lapangan.
“Meskipun semua niatnya baik, tetapi disharmonis juga satu sama lain. Penting sekali untuk ditata ulang dan dijadikan satu agar menyeluruh dalam mengatur pendidikan sehingga akan jauh lebih harmonis,” terangnya seperti dilansir dari Antara.
Dalam proses penyusunan naskah akademik RUU Sisdiknas, pemerintah telah beberapa kali menjalankan uji publik, baik yang digagas Kemendikbudristek maupun Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan melibatkan pakar, organisasi masyarakat, serta organisasi profesi. Malik mengatakan keterlibatan masyarakat dalam uji publik itu adalah keharusan. Hal tersebut telah diatur pada Pasal 96 Ayat 1 Undang Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2011 yang mencakup partisipasi masyarakat.
“Undang-undang ini menyangkut hajat hidup mereka sehingga aspirasi dan juga pandangan serta pengalaman dari berbagai stakeholder itu akan memperkaya regulasi tersebut. Jadi mutlak dan prosedur formal sebuah undang-undang itu kan memang keharusan untuk melibatkan partisipasi publik,” jelas Malik.
Perwakilan dari Yayasan Guru Belajar, Budi Setiawan, juga mendukung perubahan regulasi sistem pendidikan nasional. Pertama, Budi menjelaskan sistem pendidikan nasional seharusnya mengatur keseluruhan sistem, termasuk komponen-komponen di dalamnya. Bukan hanya parsial seperti selama ini. Kedua, adanya tiga UU yang berbeda seringkali memperumit sinkronisasi peraturan turunannya.
“Ketiga, perlu adanya arah perubahan kebijakan yang bersifat strategis untuk mendorong transformasi pembelajaran. Jadi, ini Inisiatif yang sebenarnya dilakukan sejak beberapa tahun lalu, jadi semakin cepat makin baik,” kata Budi.
Budi memprediksi RUU Sisdiknas akan membawa perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia. Regulasi tersebut bakal menciptakan fleksibilitas bagi satuan pendidikan, termasuk pusat kegiatan belajar masyarakat dalam pengelolaan pendidikan. Hal itu terkait dengan penataan standar nasional pendidikan yang lebih memberdayakan dan kontekstual.
“Bagi guru, revisi UU Sisdiknas membuat sejumlah pengaturan teknis yang sebelumnya terkunci pada level undang-undang bisa disesuaikan dengan kondisi guru,” tutupnya.
Baca juga:
Sri Mulyani Alokasikan Anggaran Pendidikan Rp542,8 Triliun Tahun Ini
Sri Mulyani: LPDP Kelola Dana Abadi Hampir Rp100 Triliun
Kemendagri Dorong Daerah Dukung Pembelajaran Tatap Muka yang Aman Lewat APBD
RUU Sisdiknas Dinilai Bisa Ciptakan Sinkronisasi Sistem Pendidikan
Puluhan Siswa dan Guru di Makassar Positif Covid-19, PTM Dihentikan Sementara
Guru dan Murid Terpapar Covid-19, Empat SMP di Boyolali Terapkan PJJ