Saat Dibubarkan, Puluhan Siswa SMA di Palembang Serang Polisi
Sekitar 50 siswa SMA dan SMK di Palembang diamankan polisi saat hendak berunjukrasa menolak RKHUP dan beberapa UU lain. Beberapa siswa di antaranya kedapatan membawa senjata tajam dan menyerang polisi.
Sekitar 50 siswa SMA dan SMK di Palembang diamankan polisi saat hendak berunjukrasa menolak RKHUP dan beberapa UU lain. Beberapa siswa di antaranya kedapatan membawa senjata tajam dan menyerang polisi.
Sekelompok massa berkumpul di kawasan Kambang Iwak Palembang, Kamis (26/9). Mereka datang masih mengenakan seragam sekolah dan diduga bolos untuk mengikuti aksi tersebut.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa yang bertapa di Desa Pajajar? Lokasi ini konon jadi tempat pertapaan Raja Prabu Siliwangi. Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi merupakan salah satu raja paling berpengaruh sepanjang masa kerajaan Sunda Pajajaran.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Petugas yang mengetahui rencana mereka langsungnya menuju TKP. Banyak siswa langsung melarikan diri dan ada juga yang melempari mobil polisi dengan batu.
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan mengaku belum mengetahui pasti jumlah pelaku yang melakukan penyerangan dan membawa senjata tajam. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Palembang.
"Ada beberapa siswa yang melawan. Mereka masih diperiksa, ada senjata tajam dan batu yang diamankan," ungkap Rudi.
Sementara untuk siswa yang hanya terlibat dalam unjuk rasa tanpa izin tersebut diperbolehkan pulang. Hanya saja, mereka harus dijemput pihak sekolah dan orangtua.
"Kami tidak mengizinkan mereka pulang sendiri, ini jadi pelajaran bagi mereka, kita bikin sanksi jera," ujarnya.
Terkait demo tersebut, Rudi mensinyalir ada pihak yang mengakomodir dan dilakukan secara masif. Hal ini terbukti adanya pesan berantai ajakan turun ke jalan melawan DPR yang ditemukan di ponsel para siswa.
"Saya yakin seperti itu, karena dilakukan secara masif. Kami koordinasikan dengan Mabes Polri untuk menindaklanjutinya," pungkasnya.
Baca juga:
Pemprov DKI Inventarisir Kerusakan Aset Usai Demo di DPR
Kegelisahan Ghufron di Antara Istri Hamil dan Kericuhan Demo di Senayan
PMI Minta Masyarakat Tak Sebarkan Hoaks Ambulans Bawa Batu dan Bensin
Rombongan Pelajar Serang Polisi di Medan, 5 Orang Diamankan
Antisipasi Demo Pelajar, Disdik Jateng Minta Sekolah Data Siswa yang Bolos
Jaminan Undang-Undang Buat Demonstrasi dan Ancaman Sanksi Menristekdikti