Sabar menghadapi anggota TNI arogan, Bripda Yoga diberi penghargaan
Bripda Yoga Vernando, anggota Polisi Lalu Lintas Polresta Pekanbaru dipukul anggota TNI Angkatan Darat Sersan Dua Wira Sinaga di Jalan Jenderal Sudirman. Keduanya sempat saling lirik karena anggota TNI tersebut tidak menggunakan helm di jalan protokol tersebut.
Bripda Yoga Vernando, anggota Polisi Lalu Lintas Polresta Pekanbaru dipukul anggota TNI Angkatan Darat Sersan Dua Wira Sinaga di Jalan Jenderal Sudirman. Keduanya sempat saling lirik karena anggota TNI tersebut tidak menggunakan helm di jalan protokol tersebut.
Saat cekcok hingga terjadi pemukulan di bagian kepala, Bripda Yoga hanya diam di sepeda motor dan tegak tanpa melakukan perlawanan. Sedangkan Serda Wira, melontarkan sejumlah kalimat dan memukul helm yang digunakan Yoga.
Peristiwa itu terjadi Kamis (10/8) sore di depan Ramayana Pekanbaru dan menjadi tontonan masyarakat. Karena berlangsung agak lama, beberapa warga sekitar merekam aksi prajurit TNI AD dari Korem 031 Wirabima Pekanbaru itu.
Setelah itu, Serda Wira langsung dijemput Detasemen Polisi Militer Angatan Darat dan langsung dimasukkan ke dalam sel isolasi dengan tangan diborgol dan kaki di rantai. Sementara itu, Bripda Yoga akan mendapat penghargaan dari atasannya Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto karena berjiwa besar dan sabar dalam menjalankan tugas.
"Ya nanti siang setelah selesai salat Jumat, Bripda Yoga akan diberikan penghargaan karena sabar dalam menjalankan tugas di lapangan. Bukan karena apa-apa, tapi itu bisa menjadi contoh bagi polisi lainnya, agar bersabar dalam bertugas," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata kepada merdeka.com, Jumat (11/8).
Dalam bertugas, polisi dilindungi aturan perundang-undangan dan bagi siapa saja yang melanggarnya, akan diberikan sanksi hukum. Namun Edy menuturkan untuk peristiwa yang dialami Bripda Yoga, diserahkan sepenuhnya kepada Denpom Pekanbaru.
"Yang bersangkutan (Serda Wira) sudah diproses kesatuannya," kata Edy.
Menurut Edy, anggota polisi memilik hak untuk membuat laporan jika dirinya diperlakukan seperti itu. Baik oleh masyarakat maupun kesatuan lain seperti militer. Namun, masing-masing kesatuan memiliki kewenangan dalam menindak anggotanya.
"Jika masyarakat juga berbuat demikian kepada polisi, maka ada undang-undang yang mengaturnya. Polisi juga sipil, memiliki hak untuk membuat laporan, tapi itu semua kita serahkan kepada yang bersangkutan. Apakah menggunakan haknya atau tidak," kata Edy.
Baca juga:
Belasan TNI keroyok 2 polisi usai berselisih di tempat hiburan
Tak terima ditegur soal helm, anggota TNI pukul polisi
Anggota TNI yang pukul polisi ditahan di PM Pekanbaru
Ini nasib Sersan WS usai pukuli Polantas di jalanan Pekanbaru
Panglima TNI: Serda WS yang pukul polisi sakit jiwa
Ditahan, anggota TNI yang pukul polisi juga diborgol dan dirantai
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.