Sakit Tidak Kunjung Sembuh, Pria di Bali Akhiri Hidup dengan Cara Tragis
Seorang pria berinisial IPP (57), warga Banjar Delod Peken, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, mengakhiri hidup dengan cara tragis. Dia ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di garasi rumahnya.
Seorang pria berinisial IPP (57), warga Banjar Delod Peken, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, mengakhiri hidup dengan cara tragis. Dia ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di garasi rumahnya.
Peristiwa tersebut sempat menggegerkan warga setempat dan terjadi pada Selasa (5/4) pada pukul 10.10 WITA. Korban nekat mengakhiri hidup diduga karena sakit yang diderita tidak kunjung sembuh.
-
Di mana Tukad Badung berada? Selain ingin mencari oleh-oleh atau menikmati aneka bangunan tua era kolonial, pengunjung juga bisa mendatangi bantaran Tukad Badung, tepatnya di Seberang Pasar Kumbasari dan Pasar Badung.
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
-
Kenapa aturan di Baduy Dalam sangat ketat? Tujuannya agar manusia tidak terjerumus keserakahan duniawi dan melupakan tatanan hidup nenek moyang.
-
Kapan Bendungan Batutegi diresmikan? Bendungan Batutegi sudah dibangun sejak tahun 1994 dan langsung diresmikan oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Apa itu Badia Batuang? Anak-anak di Minangkabau punya mainan buat ngabuburit bernama badia batuang. Kata 'badia' artinya bedil atau meriam, sedangkan 'batuang' berarti bambu besar. Biasanya anak-anak akan berkumpul untuk membuat meriam dari bambu dengan ukuran besar.
"Setelah mendapat laporan terkait dengan adanya dugaan bunuh diri, personel Polsek Mengwi langsung ke TKP," kata Kapolsek Mengwi Kompol Nyoman Darsana kepada wartawan.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh seorang saksi Ni Komang Muliastiti (36) yang saat itu sekira pukul 10.00 WITA, hendak mengantar anaknya berbelanja ke warung.
Ketika sampai di depan gang rumah korban, melihat korban sudah tergantung di garasi mobil milik korban. Karena kaget saksi menangis dan berteriak sehingga membuat tetangga berkerumun.
"Untuk motifnya masih kita dalami. Namun dari keterangan keluarga terdekat korban, menjelaskan kemungkinan korban nekat melakukan upaya bunuh diri dengan cara gantung diri ini, dikarenakan sejak lama korban menderita sakit kencing manis, asam urat dan stroke ringan yang tidak kunjung sembuh" ujar Darsana.
Baca juga:
Suami di Kupang Menyusul Istrinya yang Tewas Gantung Diri
Pria Bunuh Diri di Parkiran Apartemen Kelapa Gading Tinggalkan Wasiat untuk Istri
Kasus Bunuh Diri di Bali Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Perempuan asal NTB Diduga Bunuh Diri di Kantor Satpol PP Denpasar
Seorang Wanita Muda di Adonara Ditemukan Tewas Gantung Diri
Tusuk Leher Sendiri, Pria Ditemukan Tewas Dalam Mobil di Apartemen Kelapa Gading