Sama dengan Tito dari Densus, Idham Aziz Diyakini Mampu Atasi Radikalisme
Sama dengan Tito dari Densus, Idham Aziz Diyakini Mampu Atasi Radikalisme. Jebolan Akpol 1988 ini merupakan perwira polisi yang cukup kenyang asam garam penanganan radikalisme dan terorisme, serta berulangkali memimpin kepolisian daerah seperti menjadi Kapolda Metro Jaya sebelum menjadi Kabareskrim.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kabareskrim Komjen Idham Aziz menjadi calon tunggal Kapolri menggantikan Tito Karnavian. Diketahui, Tito pensiun diri sebagai Kapolri setelah ditunjuk Jokowi menjadi menteri dalam negeri.
Banyak harapan masyarakat diungkapkan kepada Idham Aziz sebagai Kapolri berikutnya agar kian membawa Polri menjadi institusi penegakan hukum yang makin berwibawa dan mengayomi seluruh masyarakat. Ketua Umum Ikatan Pemuda Tarbiyah Indonesia (IPTI) Muhammad Guntur mengatakan, memang tidak mudah menjadi Kapolri setelah kepemimpinan Tito Karnavian yang populer baik di internal kepolisian maupun di eksternal kepolisian.
-
Kapan aliran Kali Temon deras? Mengutip situs Jadesta Kemenparekraf RI, pada musim penghujan atau kemarau, aliran Kali Temon cukup deras. Selain itu, Kali Temon memiliki aliran sungai yang relatif lebar.
-
Kapan Adzam lahir? Balita yang lahir 11 Desember 2021 ini terlihat lebih kurus dari sebelumnya, dengan banyak spekulasi bahwa sakitnya Adzam menjadi penyebabnya.
-
Kapan Kesepian Kronis muncul? Peristiwa besar dalam hidup, seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian, atau pensiun, dapat menyebabkan kesepian.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kenapa IKD penting di Kaltim? Termasuk mengamankan identitas kependudukan melalui sistem autentikasi guna mencegah pemalsuan dan kebocoran data.
-
Apa yang diterima oleh Ammar Zoni? Ammar, yang ikut serta secara virtual melalui Zoom, tampak terkejut saat mendengar keputusan tersebut. Dengan mata yang hampir meneteskan air mata dan suara yang bergetar, Ammar menerima hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
"Namun menyimak rekam jejak Idham yang sama-sama berasal dari lingkungan reskrim dan Densus 88, sejatinya tidak perlu ada kekhawatiran akan menurunnya kualitas kepemimpinan Polri ke depan," kata Guntur di Jakarta, Senin (28/10).
Seperti diketahui, Idham merupakan Wakil Kepala Densus 88 Anti Teror Polri pada tahun 2010. Jebolan Akpol 1988 ini merupakan perwira polisi yang cukup kenyang asam garam penanganan radikalisme dan terorisme, serta berulangkali memimpin kepolisian daerah seperti menjadi Kapolda Metro Jaya sebelum menjadi Kabareskrim.
Namun demikian Guntur mengharapkan, sinergi yang lebih baik antara kepolisian dan Ormas, termasuk Tarbiyah Islamiyah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan besar yang memiliki kapasitas menjadi mitra strategis pemerintah.
"Kita mesti menyadari bahwa isu radikalisme dan terorisme merupakan kenyataan sosiologis yang tak mungkin kita naifkan, sekaligus persoalan sensitif di kalangan ummat Islam jika tidak ditangani secara baik dan penuh kehati-hatian. Namun kita percaya, figur Pak Idham yang terbuka dan komunikatif bisa menjadi jembatan bagi kooperasi yang baik antara elemen masyarakat sipil dengan kepolisian," kata mantan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2014 ini.
"Persoalan menguatnya radikalisme sebagai tren global merupakan soal bersama kita sebagai bangsa. Karenanya kami yakin dengan komitmen dan komunikasi yang baik antar elemen bangsa, Insyaallah segala gangguan keamanan dan ketertiban yang berpotensi merugikan bangsa dan negara dapat teratasi dan diminimalisir sedini mungkin," imbuhnya.
Guntur juga menjelaskan, bahwa pada era kepemimpinan Tito Karnavian telah terbangun kebersamaan, sinergitas dan komunikasi yang baik dengan ormas-ormas Islam.
"Karenanya kami mendukung Calon Kapolri Idham Aziz untuk melanjutkan pendekatan dan kerjasama kepolisian dengan ormas Islam guna menyelesaikan pekerjaan rumah kepolisian tersebut sesuai tupoksinya. Kami juga meyakini Idham akan bisa berkerjasama dengan baik bersama Presiden Jokowi dan membawa kepolisian makin profesional," ucapnya.
Baca juga:
Pengusaha Harap Idham Azis Jaga Stabilitas Keamanan dan Ekonomi
Idham Aziz Diyakini Mampu Lanjutkan Legacy Kapolri Tito Soal Polisi Promoter
DPR Dinilai Tak Punya Alasan Menolak Idham Aziz Jadi Kapolri
Wakil Ketua DPR Nilai Idham Aziz Penuhi Kualifikasi Menjadi Kapolri
Tito Jadi Mendagri, Jokowi Bakal Kejar Kasus Novel Baswedan ke Kapolri Baru
Pekan Depan, Komjen Idham Azis Jalani Fit And Proper Test Kapolri di DPR