Sandi serahkan diri karena terus dihantui wajah korban selama pelarian
Sandi mengatakan selama tujuh kali menjambret belum ada satupun korbannya sampai meninggal dunia. "Saya tujuh hari wara-wari di jalan. Saya bingung saya mau ke mana. Saya di bayang-bayang wajah korban. Perasaan jadi takut dan gelisah," ungkap dia.
Sandi Haryanto, (27), jambret yang menewaskan korbannya bernama Warsilah kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia memilih menyerahkan diri ke polisi,
Sejumlah pertimbangan membuatnya berani menyerahkan diri. Salah satunya lantaran dihantui perasaan bersalah.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Sandi menjelaskan, perasaan gelisah muncul sejak mengetahui korban yang dijambret meninggal dunia dari media online.
"Selang tiga hari perasaan saya jadi gak senang, saya merasa bersalah. Bawaannya gelisah," ujar dia, Senin (9/7/2018).
Dia mengakui bersikap agak sedikit aneh. Selama pelarian tidak karuan. Saat itu beberapa kali terbayang-bayang wajah korban.
"Saya tujuh hari wara-wari di jalan. Saya bingung saya mau ke mana. Saya di bayang-bayang wajah korban. Perasaan jadi takut dan gelisah," ungkap dia.
Apalagi, kata Sandi, selama tujuh kali menjambret belum ada satupun korbannya sampai meninggal dunia.
"Yang ini tewas karena terjatuh mempertahankan barangnya. Dan saya baru tau korba tewas tiga hari setelahnya, " ujar dia
Minta solusi ke paman
Dalam pelariannya itulah, Sandi kemudian menemui pamannya Minggu (8/7) kemarin untuk meminta solusi.
"Saya cerita dengan sejujurnya kali ini saya punya masalah," terang dia.
Usai bercerita panjang, Sandi meminta diantar ke kantor polisi terdekat. "Saya bilang, tolong antarkan saya ke kantor polisi terdekat karena saya punya masalah seperti ini akhirnya beliau mau mengantarkan saya," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sandi Haryanto ngaku menjambret di Cempaka Putih cuma sampingan
Begini cara penjambret Cempaka Putih mengincar mangsanya
Penjambret di Cempaka Putih yang menewaskan Warsilah sudah 8 kali beraksi
Cemas jadi buronan, penjambret di Cempaka Putih menyerahkan diri
Beraksi lagi usai menjambret, dua pelaku ditembak polisi Medan
Kabur saat mau ditangkap, spesialis jambret diberi timah panas
Penjambret tewaskan penumpang ojek online di Cempaka Putih terus diburu