Santap makanan dari posyandu, puluhan warga dan balita di Solo keracunan
Usai kegiatan Posyandu, sebanyak 31 balita didampingi orang tua, menyantap makanan pendamping berupa sop wortel makaroni, bunga kol, daging ayam, nasi, tempe serta agar-agar. Mereka kemudian mendadak diare, mual, dan muntah.
Puluhan warga dan balita di Solo keracunan, seusai menyantap makanan tambahan saat kegiatan Posyandu Balita di Gedung Serba Guna RW 09, Cinderejo Kidul, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Selasa (19/12) pagi.
Usai kegiatan Posyandu, sebanyak 31 balita didampingi orang tua, menyantap makanan pendamping berupa sop wortel makaroni, bunga kol, daging ayam, nasi, tempe serta agar-agar.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Seorang balita bernama Novanindo Akbar Bagaskara (4) hingga siang ini masih menjalani perawatan di ruang ICU karena mengalami diare. Puluhan balita tersebut merupakan warga dari enam RT di RW 09 kelurahan Gilingan.
Paramedis Perawat Puskesmas Gilingan Didik Subagiyo mengatakan warga mengalami keracunan sejak Selasa kemarin. Mereka kebanyakan mengeluh mual, muntah dan sakit perut. Sebagian telah berinisiatif sendiri datang ke rumah sakit dan sebagian lagi tetap di rumah.
"Petugas puskesmas mendatangi lokasi usai mendapat laporan ada warga keracunan Selasa kemarin pukul 15.15 WIB," ujar Didik kepada wartawan, Rabu (20/12).
Atas laporan tersebut pihaknya segera mendatangi warga yang tidak di bawa ke rumah sakit. Menurutnya, ada 16 warga dari 31 warga mengeluh mual, pusing, hingga muntah lalu memeriksakan diri.
Dari semua warga yang mengeluh sakit, 11 di antaranya telah dirawat di beberapa rumah sakit. Yakni Rumah Sakit Brayat Minulya sejumlah 5 warga, PKU Muhammadiyah 1 warga, RSUD Dr Moewardi 2 warga, dan RS Triharsi 3 warga.
"Hari ini pasien di RSUD dr Moewardi dan RS PKU sudah pulang. Jadi tinggal 9 warga masih dirawat, yakni di RS Brayat Minulyo 5 orang dan RS Triharsi dari 3 bertambah 1," jelasnya.
Meski dugaan kuat keracunan makanan Posyandu, namun pihaknya masih menunggu hasil laboratorium pemeriksaan dari sampel makanan yang telah dikirim ke laboratorium kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
"Sampel makanan sudah kita amankan kemarin sore, pagi ini kita kirim ke Dinas Kesehatan Kota Solo, kemudian dikirim ke laboratorium di Semarang," ungkap Didik.
Menurut Didik, saat ini kondisi 9 pasien membaik serta dalam penanganan rumah sakit masing-masing. Ia menambahkan, yang mengeluh sakit tak hanya anak-anak penerima gizi posyandu, namun juga orangtua dan remaja yang mengonsumsi santapan posyandu.
Menurut Ketua Posyandu RWIX Gilingan, saat itu juru masak bernama Sri Purnamaningrum telah diperiksa. Sri merupakan juru masak yang mendapatkan tugas memasak pada hari itu. Di Posyandu tersebut, juru masak memang digilir oleh beberapa orang.
Kepala Bagian Humas dan Marketing Rumah Sakit Brayat Minulyo, Brigitta Adventa, membenarkan adanya sejumlah pasien yang dirawat.
"Ada 5 orang yang masih kita rawat, Satu masuk ICU karena tadi masih diare. Kalau untuk pasiennya mungkin butuh dua sampai tiga hari lagi baru bisa pulang," pungkas dia.
Baca juga:
Puluhan warga di Singaraja keracunan usai santap makanan hajatan
Nasib ratusan penyu di El Salvador mati keracunan alga
13 Siswa SD di Malang diduga keracunan minuman kemasan
15 Siswa SD di Kudus keracunan usai makan mi diduga kedaluwarsa
Kebocoran gas pabrik kertas bikin belasan warga Karawang keracunan
Diduga akibat hirup limbah pabrik, warga 4 desa di Sukoharjo mual dan pingsan
Seorang guru diperiksa polisi di kasus keracunan massal murid SD