Santri di Sampang hilang terseret arus sungai ditemukan tewas
Jasad Abdurrahman sudah dipulangkan ke rumahnya, dan segera dimakamkan.
Santri Pondok Pesantren Ar-Rohmaniyah, Sampang, Madura, yang terseret arus banjir, saat berenang di Sungai Nyiburan, Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, ditemukan dalam kondisi tewas. Penemuan jasad santri itu terjadi pada Minggu (28/2), sekitar pukul 08.20 WIB.
"Korban ditemukan tersangkut di akar pepohonan dalam jarak sekitar 1 kilometer dari tempat semula ia terseret arus banjir," kata Kapolsek Jrengik, Iptu Widodo, di Sampang.
Santri terseret arus banjir itu bernama Abdurrahman (13). Dia terseret arus banjir saat berenang di Sungai Nyiburan. Ketika itu arus sungai sedang deras karena banjir sejak Jumat (26/2).
Pengurus pondok pesantren selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Jrengik dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang. Selanjutnya, petugas gabungan bersama masyarakat dan para santri mencari Abdurrahman.
"Akhirnya ditemukan dan korban langsung dilakukan visum ke puskesmas terdekat," ujar Widodo, seperti dilansir dari Antara.
Hasil pemeriksaan sementara dilakukan petugas, kata Widodo, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi meyakini, korban memang terseret arus banjir.
Saat ini, Abdurrahman telah dipulangkan ke rumah duka dan sudah siap dikubur di pemakaman umum desa setempat. Atas kejadian ini, Widodo mengimbau wali murid dan para orangtua melarang anak-anak mereka berenang di lokasi banjir.