Satgas Covid-19 Hidupkan Kembali Swab Hunter di Surabaya
Satgas percepatan penanganan Covid-19 menghidupkan kembali kegiatan tes usap hunter di 31 kecamatan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan tujuan agar warga tidak mengabaikan protokol kesehatan.
Satgas percepatan penanganan Covid-19 menghidupkan kembali kegiatan tes usap hunter di 31 kecamatan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan tujuan agar warga tidak mengabaikan protokol kesehatan.
Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto di Surabaya, Minggu (3/1), mengatakan saat ini sudah ada beberapa sektor usaha yang dibuka walaupun dengan pembatasan-pembatasan tertentu, sehingga mobilitas warga ikut tinggi.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
"Makanya, Pak Wali Kota mengingatkan ketika bertemu dengan teman, kerabat, saudara, dan beraktivitas di luar rumah tidak abai terhadap prokes," katanya seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, jika warga abai, pandemi ini tidak akan selesai. Bagi Irvan, prokes menjadi persyaratan mutlak ketika beraktivitas di luar rumah, seperti memakai masker itu wajib.
"Ketika makan maskernya dicopot, kalau selesai makan ya dipakai lagi maskernya. Jangan lama-lama copot masker," ujar Irvan yang juga kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya ini.
Oleh karena itu, lanjut dia, demi mengingatkan warga kembali, tes usap hunter dihidupkan kembali ditambah dengan vaksin hunter, apabila ada warga yang melanggar, akan dites usap sekaligus dipastikan apakah sudah vaksin atau belum. Jika belum, akan langsung divaksin saat itu juga.
Irvan mengatakan tes usap dan vaksin hunter bantuan dari TNI dan Polri mulai bergerak serentak mulai Sabtu (2/10) malam. Tes usap hunter menyasar pusat-pusat keramaian dan semua orang yang beraktivitas di luar rumah.
"Percepatan vaksinasi itu harus terus dilakukan, karena itu keinginan Pak Wali Kota yang paling utama. Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan vaksin hunter ini," katanya.
Ia menjelaskan bahwa vaksin hunter itu cakupannya juga dari rumah ke rumah, bisa juga kalau ada wilayah RT yang belum vaksin. Bahkan, apabila ada resto atau unit tertentu yang ternyata diketahui pegawainya belum menjalani vaksinasi, akan langsung disasar juga.
Irvan menegaskan vaksin hunter ini juga menjadi warning bagi warga luar Surabaya yang akan beraktivitas di Kota Surabaya. "Makanya saya ingatkan, kalau bisa vaksin dulu kalau mau ke Surabaya, jika tidak vaksin, ya hati-hati nanti terkena vaksin hunter di Surabaya," ujarnya.
(mdk/bal)