Satgas Madago Raya Ledakkan 6 Bom Lontong Milik Teroris Poso
Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sulawesi Tengah memusnahkan barang bukti enam bom lontong milik kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Markas Kompi I Batalyon B Satbrimob Polda Sulawesi Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (22/12).
Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sulawesi Tengah memusnahkan barang bukti enam bom lontong milik kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Markas Kompi I Batalyon B Satbrimob Polda Sulawesi Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (22/12).
"Pelaksanaan pemusnahan diketahui memiliki daya ledak tinggi atau high explosive," kata Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiono.
-
Bagaimana Telaga Madiredo terbentuk? Tak disangka-sangka, setelah pusaka sakti itu jatuh ke jurang, muncul lah telaga dengan air yang sangat jernih. Telaga tersebut kemudian diberi nama Madiredo.
-
Kapan Sego Tempong Mbok Wah didirikan? Warung Sego Tempong Mbok Wah sudah ada sejak tahun 1990-an.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Di mana letak daerah Dago? Dago adalah sebuah daerah di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
-
Bagaimana bentuk koloni budidaya Madu Teran? Budi daya madu telang ini memiliki bentuk koloni yang cukup unik. Setiap koloni terdapat sebongkah batang kayu yang cukup tebal. Terdapat dua corong atau pintu masuk untuk lebah di salah satu sisi batang kayu.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Bronto mengatakan enam bom lontong yang dilakukan disposal merupakan barang bukti sitaan Satgas Tinombala 2014. Keenam bom lontong itu berbentuk bom pipa PVC yang kesemuanya memiliki daya ledak tinggi.
Disita Setelah Kontak Tembak
Ia menjelaskan, tiga bom rakitan itu disita setelah kontak tembak aparat keamanan dengan kelompok MIT Poso di pondok milik Jumrian alias Tamar di Desa Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir pada 19 September 2014.
Tiga bom rakitan lainnya merupakan barang bukti yang disita setelah kontak tembak personel Brimob Polri di Pegunungan Impo Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso pada 30 Oktober 2014.
Bronto menerangkan, sebelum dimusnahkan, bom lontong itu diurai tim detasemen Gegana guna mengetahui dan mempelajari unsur yang terkandung di dalamnya.
"Untuk menghindari risiko bahaya dalam penyimpanan barang bukti bom lontong maka dilakukan disposal atau dimusnahkan dengan cara diledakkan," jelas dia.
Empat Terduga Teroris Poso Masih Diburu
Hingga saat ini pengejaran terhadap empat orang sisa DPO teroris Poso terus dilakukan Satgas Madago Raya. Keempat DPO itu yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
"Kami berharap dukungan dan doa dari masyarakat di Kabupaten Poso, Sigi dan Parimo serta masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya untuk menuntaskan terhadap segala bentuk teror yang dilakukan DPO teroris Poso tersebut," harap Bronto.
"Kita berharap daerah Kabupaten Poso, Sigi dan Parimo khususnya dan Sulawesi Tengah kembali aman dan kondusif," imbuhnya.
(mdk/yan)