Satgas PB-IDI Persilakan Pesantren Dibuka: Tetap Harus Waspada, Patuhi Prokes
Zubairi mengingatkan bahwa orang dengan banyak komorbid atau penyakit penyerta justru semakin memerlukan vaksin. Vaksinasi hanya perlu ditunda selama kondisi tubuh belum memungkinkan.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mempersilakan kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren kembali dibuka. Namun, ia mengingatkan protokol kesehatan tetap harus diterapkan.
"Kondisi membaik, tetapi harus tetap waspada. Silakan buka pesantren. Selama memenuhi protokol kesehatan," ujar Zubairi Djoerban, melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (17/9).
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Keajaiban apa yang terjadi pada santri Pesantren Buntet tersebut? Yang lebih mengejutkan, saat Kiai Abbas tengah berdoa, tiba-tiba terdengar suara dari jenazah yang meminta agar tidak dikuburkan."Ya kiai, saya masih hidup, tolong jangan dikuburkan," kata jenazah tersebut.
-
Bagaimana penanganan kasus pencabulan pengasuh pondok pesantren? Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Siapa yang dicabuli oleh pengasuh pondok pesantren? Pengasuh pondok pesantren itu berinisial BN. Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya.
Zubairi mengatakan pembukaan pesantren di tengah pandemi Covid-19 dapat dilakukan jika para santri dan pengasuh sudah divaksin dan seluruh protokol kesehatan diterapkan secara ketat.
Ia mengatakan sudah 75 juta orang menerima vaksinasi dosis pertama berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI hingga Rabu (15/9).
Zubairi mengingatkan bahwa orang dengan banyak komorbid atau penyakit penyerta justru semakin memerlukan vaksin. Vaksinasi hanya perlu ditunda selama kondisi tubuh belum memungkinkan.
"Silakan konsultasi ke fasilitas kesehatan. Siapa yang belum vaksinasi, secepatnya daftar. Karena semakin mudah. Pada prinsipnya, dalam kondisi pandemi, yang terbaik adalah yang di dekat kita," ujarnya.
Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menegaskan bahwa vaksin halal dan boleh dipakai, sebab untuk mencegah penyebaran Covid-19 juga dinyatakan sebagai ibadah.
"Sangat jelas bahwa semua penyakit ada obatnya. Covid-19 pun tidak lepas dari hal itu. Kita disuruh berobat," ujarnya.
MUI telah meneliti sembilan vaksin yang diizinkan beredar di Indonesia. Ada vaksin yang dipastikan halal dan suci sejak proses awal hingga akhir. Di sisi lain, ada vaksin yang bersentuhan dengan zat haram selama prosesnya.
Meski demikian, MUI berpendapat vaksin-vaksin itu tetap boleh digunakan. "Bukan diubah dari haram menjadi halal, melainkan dibolehkan atas dasar kondisi darurat," katanya. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
IDI Dukung Pembelajaran Tatap Muka di Pesantren
75 Persen Santri di DIY Sudah Divaksinasi Covid-19
Jokowi Kirim Tim Bantu Ponpes Asy-Syuhada Pelaihari Kalsel Bangun Rusun
Santriwati Ini Lantang Baca Puisi di Depan Jokowi, Dihadiahi Sepeda
Tinjau Vaksinasi di Ponpes Aceh, Jokowi Harap Santri Terlindung dari Covid-19
Wapres Sebut Pemerintah Sedang Hitung Anggaran Dana Abadi Pesantren