Satpol PP Bongkar Prostitusi Berkedok Kontrakan dan Indekos di Pamulang
Sejumlah rumah kontrakan dan kamar indekos diduga dijadikan tempat prostitusi terselubung di wilayah Kecamatan Pamulang dan Serpong, Tangerang Selatan. Kontrakan dan indekos tersebut dirazia petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sejumlah rumah kontrakan dan kamar indekos diduga dijadikan tempat prostitusi terselubung di wilayah Kecamatan Pamulang dan Serpong, Tangerang Selatan. Kontrakan dan indekos tersebut dirazia petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Dari dua lokasi tersebut, petugas mendapati puluhan diduga wanita pekerja seks dan sejumlah pria.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Mengapa remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Bagaimana M Halili menjadi viral? Pria asal Sampang, M Halili, menjadi viral di media sosial setelah ia berkaraoke lagu 'Bebas' milik Rhoma Irama. Dalam video tersebut, ia terlihat nyanyi dengan santai namun suaranya yang khas menarik perhatian.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
Kepala Satpol PP Tangsel, Oki Rudianto, menegaskan, operasi ke sejumlah rumah kontrakan dan kamar kos dilakukan atas adanya laporan masyarakat terkait praktik prostitusi terselubung di rumah kontrakan dan kamar kos di wilayah Pamulang dan Serpong.
"Gelaran operasi kami laksanakan pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Terkait operasi penegakkan peraturan daerah nomor 9 tahun 2012 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Dalam operasi tersebut berdasarkan informasi masyarakat adanya dugaan pelanggaran rumah kos dijadikan untuk kegiatan prostitusi yang menggunakan aplikasi online di daerah Pamulang dan Serpong," tegas Oki dikonfirmasi Sabtu (15/4).
Selanjutnya, dari hasil operasi penegakkan perda di rumah kontrakan dan kos-kosan di wilayah Pamulang didapat 5 orang wanita dan 4 pria. Sementara dari lokasi di Kecamatan Serpong, petugas mendapati 7 wanita dan 6 orang pria.
"Dari hasil pemeriksaan di TKP ditemukan alat kontrasepsi yang sudah digunakan dan yang belum digunakan dan juga dugaan ada anak di bawah umur karena tidak memiliki KTP. Sehingga kami berkoordinasi dengan P2TP2A dan juga Dinas Sosial untuk langkah-langkah lebih lanjut," ujar Kepala Seksie Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP Tangsel, Muksin Al Fachri.
Dengan maraknya rumah kontrakan dan kos-kosan yang dijadikan sarana prostitusi terselubung, pihaknya berharap masyarakat di lingkungan untuk lebih peduli dan melaporkan segala tindakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
"Kami tentunya berharap agar masyarakat dapat bekerja sama kepada pemerintah kota Tangerang Selatan, agar tidak terjadi lagi kontrakan atau kos-kosan yang dijadikan tempat untuk kegiatan prostitusi. Terlebih lagi di bulan Ramadan," terang Muksin.
(mdk/rnd)