Satu Pasien Positif Corona di Kota Tasikmalaya Meninggal Dunia
Seorang pasien yang positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya, Minggu (29/3) dini hari meninggal dunia. Pasien yang meninggal diketahui merupakan satu di antara empat orang yang berada di klaster Lembang dan dikonfirmasi positif usai menjalani rapid diagnostic test (RDT) pada Sabtu (28/3).
Seorang pasien yang positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya, Minggu (29/3) dini hari meninggal dunia. Pasien yang meninggal diketahui merupakan satu di antara empat orang yang berada di klaster Lembang dan dikonfirmasi positif usai menjalani rapid diagnostic test (RDT) pada Sabtu (28/3).
"Positif RDT tadi malam, Minggu pukul 01.00 WIB meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Minggu (29/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Uus mengungkapkan, dalam proses pengurusan jenazah sempat terjadi penolakan saat hendak dikremasi. “Kita juga sempat negosiasi dengan masyarakat setempat tapi tidak berhasil. Akhirnya jenazah diurus dengan cara dikubur,” ungkapnya.
Ia mengaku sangat menyayangkan dengan masih adanya penolakan jenazah pasien Covid-19. Hal serupa pun disebutnya sempat terjadi kasus serupa saat pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia hendak dikuburkan.
“Petugas sudah melakukan pengurusan jenazah sesuai standar operasi prosedur sehingga virus dari jenazah tidak akan menularkan ke luar. Itu saya tahu persis, rumah sakit sudah melakukan sesuai prosedur," akunya.
Dengan adanya kejadian penolakan jenazah pasien Covid-19, Uus menyebut bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal itu. Masyarakat tak perlu khawatir karena pelaksanaan pengurusan jenazah pasien Covid-19 dilakukan dengan sangat ketat, sebutnya.
Ia sendiri berharap agar masyarakat lebih paham dan tidak panik berlebihan karena jenazah pasien Covid-19 dipastikan sudah diurus dengan baik. "Kalau begini, petugas kasian karena berpakaian lengkap. Mohon masyarakat memahami," harapnya.
Dengan meninggalnya satu pasien positif Covid-19, maka saat ini terdapat empat pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Tasikmalaya.
Sementara untuk PDP, telah ada 11 kasus yang tercatat, di mana satu pasien di antaranya meninggal dunia, enam masih dirawat, dan empat selesai pengawasan. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat bertambah menjadi 282 kasus.
"Mudah-mudahan tidak bertambah lagi," tutupnya.
(mdk/rnd)