Satu pekan hilang, siswi ditemukan di hotel usai layani tamu
Saat ditanyai orang tuanya, N mengaku diimingi uang Rp 700.000 untuk melayani pria hidung belang di Hotel Sabrina Pekanbaru. Bukan sekali ini saja, hotel tersebut kerap menjadi persinggahan transaksi penjualan seksual hingga berujung ke kantor polisi.
Aksi perdagangan wanita di Kota Pekanbaru kembali terjadi. Kali ini dialami gadis 16 tahun inisial N. Orang tuanya, NH, sempat bingung lantaran anaknya tidak pulang ke rumah selama beberapa hari. Hingga akhirnya, dia ditemukan di Hotel Sabrina Pekanbaru.
Saat ditanyai orang tuanya, N mengaku diimingi uang Rp 700.000 untuk melayani pria hidung belang di Hotel Sabrina Pekanbaru. Bukan sekali ini saja, hotel tersebut kerap menjadi persinggahan transaksi penjualan seksual hingga berujung ke kantor polisi.
Tak ayal, NH melaporkan orang yang menjual anaknya ke Polresta Pekanbaru. Dia ingin agar pelaku ditangkap dan diproses hukum. Sebab, anak gadisnya itu masih di bawah umur dan berstatus pelajar serta diperlakukan tidak senonoh.
"Korban sudah membuat laporan polisi didampingi orangtuanya. Kasus ini langsung diselidiki unit Reskrim, dugaannya tindak pidana penjualan manusia atau trafficking anak," ujar Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik kepada merdeka.com, Jumat (10/11).
Dijelaskan Edy, kejadian itu berawal ketika korban pergi dari rumahnya sejak Rabu (1/11) sekitar pukul 14.00 Wib. Siswi di salah satu Sekolah Menengah Atas itu tidak pamit kepada orang tuanya setelah berkomunikasi dengan seseorang.
Hari-hari berlalu, korban tak kunjung pulang ke rumahnya selama sepekan. Orang tua korban lantas merasa sangat khawatir dan mencari keberadaan korban. Mulai dari ke sekolah hingga ke rumah teman korban, NH tak kunjung mendapati anaknya.
Akhirnya orang tua korban mendapat informasi bahwa anaknya sedang berada di Hotel Sabrina 45 kamar nomor 305. Selanjutnya, orang tua korban langsung menuju ke sana pada Rabu (8/11) sekitar pukul 14.00 Wib.
Setelah tiba, dia kaget melihat kondisi anaknya di dalam kamar hotel kelas melati tersebut. NH pun bertanya apa yang dilakukan korban di hotel, sang anak menceritakan bahwa dia disuruh melayani tamu oleh seseorang dengan imbalan uang.
Tentu saja orang tua korban emosi dan tidak terima anaknya diperjualbelikan. Dia langsung melaporkan kejadian itu ke pihak Kepolisian hari itu juga. Korban pun menceritakan kepada polisi tentang orang yang memaksanya untuk melayani tamu tersebut.
"Keterangan korban sudah diminta dan selanjutnya penyidik akan mencari siapa pelaku yang dimaksud korban telah memperdagangkan itu. Mudah-mudahan kasus ini segera terungkap," pungkas Edy.
Baca juga:
Sedang jual souvenir, 4 bocah diduga korban eksploitasi diamankan Satpol PP
Berawal kasus pencurian terbongkar perdagangan anak di bawah umur
Buron 2 tahun, DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap di Jakbar
Ungkap perdagangan orang di NTT, kinerja Polri disorot se-ASEAN
5 Orang diamankan terkait penyelundupan WN Sri Langka ke Eropa
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Di mana anak-anak pengupas kerang bekerja? Dengan penghasilan rata-rata Rp 30 ribu per hari, para buruh pengupas kerang hijau di Muara Angke harus bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
-
Siapa yang menganjurkan orangtua untuk memuliakan anak? Bahkan, mendidik anak disebut merupakan anjuran Rasulullah SAW secara langsung. Rasulullah menganjurkan agar setiap orangtua mampu memuliakan keturunannya dan mendidik mereka dengan adab baik. Hal tersebut sebagaimana bunyi hadis berikut ini. “Dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, dari Rasulullah saw bersabda, ‘Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka,’” (HR Ibnu Majah)
-
Kenapa banyak orangtua memanjakan anak mereka? Kadang-kadang, keinginan untuk melihat anak kita bahagia dan terhindar dari tangisan dan tantrum membuat kita cenderung memanjakan mereka.