Ternyata, Hotel Mewah di Semarang Ini Terlibat Cuci Uang Judi Online
Sebuah hotel mewah di Semarang, Jawa Tengah disita polisi. Hotel ini ternyata dibuat untuk pencucian uang dari hasil keuntungan Judi online (judol).
Sebuah hotel mewah di Semarang, Jawa Tengah disita polisi. Hotel ini ternyata dibuat untuk pencucian uang dari hasil keuntungan Judi online (judol).
Dittipideksus Mabes Polri menyita langsung Hotel Aruss. Hotel tersebut dilarang beroperasi untuk sementara waktu hingga proses hukum selesai.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf mengatakan, pelaku menggunakan modus dengan melakukan transfer dan penarikan uang dari rekening satu ke rekening lain yang telah ditentukan alias 'layering' unutk menyembunyikan hasil TPPUnya.
"Untuk modus operandi yang dilakukan yaitu dengan cara menampung semua uang hasil perjudian online pada rekening-rekening nominee yang mereka buat selanjutnya ditempatkan dan ditransfer serta dilakukan penarikan secara tunai dan ditempatkan ke rekening-rekening nomini lainnya, sebagai upaya 'layering' atau pengelabuan untuk menyembunyikan asal-usul daripada uang tersebut," ujar Helfi kepada wartawan di Bareskrim Mabes Polri, Senin (6/1).
Berapa Nilai Transaksinya?
Dalam proses penyidikannya, Helfi mengatakan, aset hotel mewah itu dikelola PT AJ yang digerakkan oleh kelima orang terduga pelaku yakni inisial FH, OR, RF, MD dan KP.
Berdasarkan penelusuran rekening kelima orang tersebut terdapat indikasi uang mereka dikelola oleh bandar judi online.
"Hasil penarikan tunai dan penyetoran tunai yang dilakukan oleh GP dan AS dengan total senilai Rp40.560.000.000. Rekening tersebut diduga dikelola oleh bandar yang terkait dengan platform judi online Antara lain Dafabet, agen138, dan judi bola," ungkap Helfi.
Helfi menambahkan, pihaknya masih menelusuri hasil TPPU yang dikelola oleh kelompok itu hingga masalah perizinan dari hotel mewah itu. Sementara itu, pihaknya juga belum menetapkan tersangka sebagai pihak yang bertanggung jawab dari kasus tersebut.
"Nah nanti akan kita lakukan gelar perkara khusus untuk peningkatan status nanti setelah kegiatan ini berlangsung," pungkas Helfi.