Nekat ke Kamboja jadi Scammer Judi Online, 5 Pemuda Asal Sumatera Tak Berkutik Diciduk Petugas
Mereka rencananya akan diterbangkan ke Kamboja melalui Bandara Soekarno-Hatta melalui terminal 2 pada pukul 19.30 WIB.
Tim reaksi cepat Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menggagalkan pemberangkatan 5 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang akan ditempatkan sebagai scammer judi online di Kamboja.
Zulfikar A Tawalla, menerangkan berdasarkan informasi yang diperoleh Kementerian P2MI akan ada penempatan CPMI non prosedural yang akan diberangkatkan ke Kamboja melalui Bandara Soekarno-Hatta, Senin (30/12) kemarin.
“Selanjutnya tim reaksi cepat melakukan penelusuran terhadap informasi tersebut dan didapati 5 CPMI yang akan ditempatkan secara non prosedural ke Kamboja sebagai scammer judi online,” jelas Zulfikar di shelter P2MI Banten di Aeroland, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Selasa (31/12).
Dia menerangkan ke-5 CPMI itu rencananya akan diterbangkan ke Kamboja melalui Bandara Soekarno-Hatta melalui terminal 2 pada pukul 19.30 WIB.
“Beruntung 5 CPMI ini berhasil kami lakukan pencegahan dan penyelamatan,” terangnya.
Adapun ke 5 CPMI tersebut di antaranya berinisial RH (18), asal Aceh Utara, MF (25, asal Sumatera Utara, NB (21), asal Pematang Siantar, LB (19), asal Sumatera Utara dan seorang perempuan berinisial YA (24) asal Sumatera Utara.
Dari hasil wawancara dari ke-5 orang CPMI tersebut akan berangkat ke Kamboja melalui Jakarta dengan tujuan awal Malaysia dan melanjutkan penerbangannya ke Kamboja.
“Transit sehari di Malaysia, baru esok hari ke Kamboja,” jelas Wakil Menteri P2MI.
Berdasarkan pemeriksaan petugas, para CPMI ini direkrut oleh orang yang menawarkan pekerjaan di Luar Negeri melalui media sosia Facebook. Selain CPMI yang diajak oleh tetangga dan temannya.
“3 orang mengenal melalui media sosial, 1 orang di ajak oleh tetangganya, 1 orang di ajak teman kakaknya. Diakui mereka bahwa calo yang melakukan proses perekrutan berinisial M,S dan D. Kemudian sebelum berangkat mereka di training agar mengaku sebagai pengunjung ke Malaysia,” jelasnya.
Disebutkan Zulfikar saat tim reaksi cepat P2MI melakukan upaya pencegahan dan penyelamatan, ke 5 CPMI tersebut sudah memiliki dokumen Paspor dan Boarding Pass dengan tujuan Jakarta-Malaysia
P2MI mengaku juga telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian guna mengungkap para pelaku yang terlibat dalam upaya penempatan kerja PMI secara non prosedural tersebut.
“Tim akan berkoordinasi dengan Pihak Kepolisian untuk pendalaman terhadap calo berinisial M, S dan D serta jaringannya untuk proses lebih lanjut,” kata dia.