Satu Pelajar SMK di Sukabumi Tewas Usai Pesta Miras Oplosan
Dua remaja di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampangkulon. Keduanya dilarikan ke rumah sakit setelah pesta minuman keras oplosan bersama beberapa rekannya pada Jumat (28/1).
Dua remaja di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampangkulon. Keduanya dilarikan ke rumah sakit setelah pesta minuman keras oplosan bersama beberapa rekannya pada Jumat (28/1).
"Saat dilarikan ke rumah sakit kondisi kedua korban sudah kritis dan nyawanya pun tidak berhasil diselamatkan. Diduga penyebab kematian kedua remaja akibat mengonsumsi minuman keras pada Sabtu malam," kata Kapolsek Surade Iptu Asep Sundana di Sukabumi pada Minggu (30/1).
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Kapan doa mimpi buruk dibaca? Doa mimpi buruk ini bisa dibaca ketika bangun tidur.
-
Kapan Mikha Tambayong mulai bertugas? Perempuan kelahiran Jakarta 15 September 1994 ini mulai aktif berdinas sejak Mei 2023.
-
Siapa yang menemukan sinyal misterius itu? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut.
-
Kapan Omar melamar Anggika? Omar Armandiego Soeharto dan Anggika Bolsterli membagikan momen yang sangat ditunggu-tunggu pada Minggu (03/12/2023) melalui akun Instagram pribadi mereka, @omararmandiego dan @anggikabolsterli.
-
Kenapa Gibran menemui Gus Miftah? Gibran mengaku meminta bantuan doa agar diberikan lancar. Ia juga menegaskan pertemuannya dengan Miftah tidak membicarakan soal program dana abadi untuk Pondok (ponpes). "Silaturahmi, sudah lama tidak bertemu sejak coblosan," ungkapnya.
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, kedua remaja korban minuman keras oplosan berinisial Ar (16) warga Kampung Tegalpari, RT 10, RW 03, Desa Kadaleman dan Re (16) warga Kampung Cibuyur, RT 09, RW 07, Kelurahan Surade.
Diketahui, Ar tercatat sebagai pelajar di salah satu SMK di Kecamatan Surade. Sementara korban lainnya yakni Re merupakan anak putus sekolah.
Kedua remaja ini sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak jauh dari rumahnya setelah pihak keluarga menolak jasad korban untuk diautopsi dan membuat surat keterangan yang ditandatangani di atas materai serta menganggap kematian ini merupakan musibah.
Kronologi
Tewasnya dua remaja yang masih berusia di umur ini berawal pada Jumat (28/1) sekitar pukul 17.00 WIB janjian dan berangkat dengan menggunakan sepeda motor bersama sejumlah rekannya untuk pesta minuman keras oplosan di Villa Asabaland, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Pada malam harinya di villa tersebut korban dan rekan-rekannya meracik minuman keras yang dicampur dengan serbuk suplemen penambah energi. Sambil ngobrol dan bercanda mereka menikmati minuman haram pencabut nyawa tersebut.
Beberapa saat kemudian, korban dan rekan-rekannya mulai merasakan pusing dan mulas serta akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Saat tiba di rumahnya Ar dan Re langsung kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
Orang tua kedua korban langsung melarikan putranya itu ke RSUD Jampangkulon untuk mendapatkan pertolongan tim medis. Kondisi kesehatan korban yang terus menurun dan tidak ada tanda membaik akhirnya pada Sabtu (29/1) sekitar pukul 17.00 WIB, Ar menghembuskan nyawa terakhirnya yang disusul Re sekitar pukul 17.30 WIB di RSUD Jampangkulon.
Menurut Asep, pihaknya sempat meminta izin kepada orang tua korban untuk dilakukan autopsi namun ditolak dengan alasan kejadian yang merenggut nyawa anaknya tersebut merupakan musibah sehingga mereka membuat surat keterangan penolakan untuk tidak diotopsi.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian kedua remaja ini usai menenggak minuman keras oplosan dan keterangan dari beberapa saksi yang merupakan korban selamat minuman keras itu sengaja mereka racik sendiri," tambahnya. Dikutip Antara.
Asep mengatakan dari pengakuan korban selamat usai menenggak minuman keras oplosan kepala mereka langsung pusing disertai mulas, tetapi saat ini kondisinya sudah jauh membaik.
(mdk/gil)