'Saya lihat cucu didorong ke laut, tak tahu istri dan anak di mana'
Dadin dan 12 anggota keluarganya menumpangi KM Sahro Express yang akan membawa mereka dari Muara Angke menuju Pulau Tidung. Dadin beserta keluarga duduk di bagian belakang KM Zahro. Kepulan asap hitam tebal membuatnya tak bisa melihat apapun. Hanya mendengar sayup-sayup suara anaknya.
Dadin Suganda dan 12 keluarganya merencanakan liburan ke Kepulauan Seribu untuk merayakan hari pertama tahun baru 2017. Dia sengaja berangkat dari Bandung menuju Jakarta pada malam pergantian tahun baru.
Dadin dan anggota keluarganya menumpangi KM Sahro Express yang akan membawa mereka dari Muara Angke menuju Pulau Tidung. Dadin beserta keluarga duduk di bagian belakang KM Zahro. Kapal mulai beranjak meninggalkan pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Dari atas kapal, mereka menikmati perjalanan. Tas mereka diletakan di dekat mesin kapal.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kapal apa saja yang terbakar di Pelabuhan Cilacap? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
Saat sedang menikmati pemandangan laut, tiba-tiba banyak penumpang kapal berteriak meminta pelampung. Dia menengok ke arah teriakan penumpang, terlihat asap hitam tebal membumbung ke angkasa.
"Saya lihat cucu-cucu saya sudah pakai pelampung didorong-dorong orang jatuh ke laut," kata Dadin di Rumah Sakit Polri Sukamto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/1).
Dadin hanya mendengar sayup-sayup teriakan salah satu putrinya yang memangil suaminya. Kepulan asap hitam tebal membuatnya tak bisa melihat apapun. Dadin yang saat itu telah memakai pelampung bersiap lompat ke laut dan menyelamatkan diri. Saat hendak lompat, ada seseorang yang mengantarkan Revano, cucunya. Tanpa pikir panjang, Dadin mengajak Revano yang sudah memakai pelampung, lompat dari atas kapal.
"Saya lompat kedorong bawa cucu, saya 1, Revano. Saya enggak tahu istri saya dimana. Saya cuma lihat cucu-cucu saya yang lain keseret-seret sama kedorong ke laut," cerita Dadin.
Sekuat tenaga Dadin pun berusaha menyelamatkan diri dan cucunya. Dia melihat ada orang yang juga menarik dirinya menuju kapal penolong.
"Nafas enggak kuat, ada orang di depan saya pegangan sampai ke kapal penolong. Sampai di atas kapal saya lihat cucu yang dua perempuan ada di sana. Kalau Bu Eha (istri Dadin) enggak ada kabarnya, masih di kapal waktu itu apa enggak saya nggak tahu," tutur Dadin.
Dadin tak bisa menggambarkan secara jelas kondisi kapal saat itu. Yang didengarnya hanyalah teriakan orang-orang.
"Pelampungnya saya lihat banyak, langsung gelap karena asap, saya ke depan ngerilah pak, teriak teriak suruh pakai pelampung jalan ke depan," kata Dadin.
Hingga kini, dari 12 anggota keluarganya yang menumpang Kapal Zahro Ekspres, 5 diantaranya masih belum diketahui keberadaannya. Mereka adalah dua anak Dadin yakni Yeti dan Nia, 2 menantunya yakni Iwan dan Ani serta istrinya Eha.
Adapun kelima cucunya selamat yakni Alam (18), Aska (12), Dinda (8), Revano (2,5) dan hanya satu cucunya bernama Amira (3) yang masih dirawat. Sementara itu anaknya yang bernama Hendra dan menantunya Toni selamat.
Baca juga:
Ini daftar korban terbakarnya KM Zahro yang dirawat di rumah sakit
Keluarga korban tewas KM Zahro mulai berdatangan di RS Polri
Dari 22 jenazah korban kebakaran KM Zahro, 2 diserahkan ke keluarga
Bazis DKI beri santunan Rp 5 juta untuk korban meninggal Kapal Zahro
YLKI: Ratusan ojek kapal beroperasi tanpa standar keselamatan
6 Bulan sebelum tewas, korban KM Zahro minta dikubur di TPU Cikutra
Polisi periksa 9 orang terkait terbakarnya KM Zahro Express