Sebelum Bunuh Imam Musala di Jakbar, Pelaku Beli Pisau di Toko Online dan Pantau Aktivitas Korban
Pelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Aksi sadisnya itu dimulai dari pelaku yang membeli sebilah pisau dari online shop.
- Korban Kelima Pencabulan Guru Agama di Bekasi Buka Suara, Bongkar Modus Pelaku Beraksi
- Sadis, Penusuk Imam Musala di Kedoya Jakbar hingga Tewas Sudah Dua Tahun Rencanakan Aksinya
- Tipu Muslihat Keponakan Usai Bunuh Paman di Pamulang Tangsel dan Bungkus Jasad Korban Dalam Sarung
- Modus Jual Gelar Habib, Pria di Jakbar Tipu Korban Rp18,5 Juta
Sebelum Bunuh Imam Musala di Jakbar, Pelaku Beli Pisau di Toko Online dan Pantau Aktivitas Korban
Muhammad Galang Sadewo (25) rupanya sudah merencanakan aksi kejinya untuk membunuh seorang imam musala inisial MS (71) di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Aksi sadisnya itu dimulai dari pelaku yang membeli sebilah pisau dari online shop.
"Terkait dengan alat yang digunakan untuk membunuh korban, pelaku membeli di toko online dengan harga Rp30.000," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Syahduddi kepada wartawan, Sabtu (25/5).
Setelah mendapatkan pisau tersebut, korban melakukan observasi di lokasi kejadian dengan harapan tindakan kriminalnya tidak ada yang mengetahui.
Sepekan kemudian, pelaku memutuskan untuk melancarkan aksinya pada dini hari, tepatnya menjelang waktu subuh.
“Dia melakukan aksinya pada pukul 04.30 WIB, sesaat sebelum korban melaksanakan aktivitas salat Subuh dan itu sudah dipantau oleh pelaku selama kurang lebih satu minggu terakhir," ucap Syahduddi.
Singkat cerita, korban langsung dieksekusi saat hendak mengambil air wudu di musala. MS mengalami luka tusuk di bagian pinggang kanan sedalam 19 cm.
Usai melakukan aksi jahatnya, pelaku melarikan diri. Dia berupaya menghilangkan jejak dengan cara mencukur kumis dan rambut.
Namun, upaya pelaku sia-sia. Setelah mendapatkan laporan penusukan, polisi mengejar pelaku. Dia berhasil ditangkap oleh penyidik pada Kamis, 23 Mei 2024.
Kepada penyidik, pelaku mengaku melakukan aksi kejinya lantaran sakit hati atas tingkah laku MS. Pelaku menyukai cucu korban berinisial A setelah sama-sama bekerja di Pasar Kedoya.
Pelaku bekerja sebagai satpam. Sementara cucu korban bekerja sebagai pegawai toko emas di Pasar Kedoya.
Pelaku kemudian memberanikan diri menyambangi rumah A yang memang tinggal bersama korban.
Namun pengakuan pelaku, saat itu dia mendapat sambutan kurang baik dari korban. Pelaku kemudian merencanakan untuk membunuh korban.