Sebelum dikembalikan ke keluarga, 19 remaja Depok diminta baca Pancasila
Saat penggerebekan, para remaja itu ikut diamankan untuk dimintai keterangan. Setelah diperiksa, polisi menyatakan mereka tidak terlibat kasus penjarahan.
Polisi melakukan pembinaan terhadap 19 remaja yang tidak terlibat kasus penjarahan toko baju di Depok, Jawa Barat. Setelah diberikan pembinaan, polisi mengembalikan mereka pada keluarga.
Saat penggerebekan, para remaja itu ikut diamankan untuk dimintai keterangan. Setelah diperiksa, polisi menyatakan mereka tidak terlibat kasus penjarahan.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Apa yang menjadi penyebab utama munculnya geng motor? Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.
-
Di mana Wuling Motors mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Dimana kegiatan patroli untuk mencegah geng motor di Garut dilakukan? Selama diberlakukan, petugas akan melakukan pengamanan secara berkeliling (patroli) di sudut-sudut Garut untuk mencari para pelajar yang kedapatan melakukan tindak kekerasan jalalan atau yang berpotensi.
-
Bagaimana Wuling Motors membangun citra positif di Indonesia? Selain itu, Wuling juga terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, sehingga berhasil menciptakan citra yang positif di kalangan masyarakat Indonesia.
"Mereka ada di lokasi penggerebekan karena sedang berkumpul. Setelah kita periksa, mereka tidak terlibat kasus pencurian di Toko Fernando," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana, Selasa (26/12).
Sebelum diizinkan kembali pada keluarga, para remaja ini diminta untuk membacakan Pancasila. Satu orang diminta memimpin membacakan dan lainnya mengikuti.
"Siapa yang hafal Pancasila silakan berdiri dan yang lain mengikuti membacakan," ucapnya.
Selanjutnya, polisi berharap agar para remaja ini bisa lebih menjaga diri dalam bergaul. Sehingga tidak terjerumus dalam tindakan melanggar hukum dan berhadapan dengan hukum.
"Kami harapkan mereka tidak ikut-ikutan tindakan seperti ini lagi. Kita sudah berikan pembinaan pada mereka agar dapat dipahami dan dimengerti," katanya.
Satu per satu remaja ini kemudian kembali ke rumah bersama orang tua yang menjemputnya. Mereka tidak diperkenankan kembali ke rumah tanpa didampingi karena dikhawatirkan bertindak hal negatif lagi.
"Setelah ini harapannya mereka bisa beraktivitas kembali. Bisa berkumpul dengan keluarga dan tidak melakukan hal negatif," tutupnya.
(mdk/noe)