Sebelum Komodo, Rusa Bawean KBS ditemukan mati dengan kaki patah
Pengelola KBS tak bisa mengelak saat penyidik membeberkan kematian tersebut.
Ternyata, Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur laik dijuluki 'Kandang Kematian Binatang Surabaya.' Sebab, hari ini (1/2) tak hanya Komodo Dragon anakan yang tewas di kandangnya. Namun, sebelum reptil raksasa itu diketahui mati, seekor Rusa Bawean koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, juga diketahui meregang nyawa pagi tadi.
Hal itu diungkap Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Farman saat menggelar otopsi bangkai Kadal raksasa tersebut. "Sebelum Komodo itu ditemukan mati di kandangnya, seekor Rusa Bawean juga ditemukan mati pagi tadi," kata Farman di sela otopsi bangkai Komodo di Klinik dan Karantina KBS, Sabtu siang.
Farman mengatakan, kematian Rusa Bawean berjenis kelamin jantan itu, mati dalam kondisi kaki diamputasi. "Rusa ini mati setelah sempat diamputasi kaki kiri depannya. Jadi kakinya patah setelah melompat ke luar kandangnya," beber perwira dengan dua melati di pundak itu.
Sementara itu, di tempat yang sama, Humas KBS, Agus Supangat yang dikonfirmasi terkait kematian Rusa anakan tersebut, tak bisa mengelak. Dia-pun langsung membenarkan peristiwa tersebut setelah polisi mengungkapnya.
"Sebentar saya ambil datanya," kata Agus.
Selang beberapa menit, Agus kembali dengan data di tangannya. "Memang benar, sekitar pukul 07.00 WIB tadi, seekor Rusa Bawean juga meninggal. Jenis kelaminnya jantan. Untuk usianya masih belum kita ketahui, tapi masih anakan. Kita juga belum melakukan otopsi," terang Agus.
Terkait amputasi kaki kiri depan Rusa Bawean tersebut, Agus menjelaskan, pada 29 Januari lalu, satu di antara 20 ekor Rusa Bawean koleksi KBS itu, sempat diamputasi. "Kakinya patah karena melompat dari kandangnya. Kemudian pada tanggal 29 Januari kemarin, kita lakukan amputasi pada kaki kiri depannya. Dan pagi tadi kita ketahui sudah meninggal," tandas dia.
Seperti diketahui, sepanjang bulan Januari hingga awal Febuari 2014 ini, kebun binatang yang per Januari lalu menghabiskan 162.300 tiket masuk itu, telah kehilangan enam jenis hewan koleksinya.
Tanggal 6 Januari, Gnu (Banteng Afrika) kali pertama ditemukan tewas di kandangnya, keesokan harinya, Singa jantan bernama Michael ditemukan tewas dengan leher tergantung di kandangnya, disusul dengan kematian Kambing Gunung.
Di akhir bulan Januari (tanggal 31), seekor Kijang betina yang tengah hamil tewas dengan mulut penuh busa. Dan hari ini, dua ekor hewan berbeda jenis juga mati, yaitu Rusa Bawean jantan dan Komodo Dragon anakan ditemukan tewas bergantian. "Untuk Komodo, populasinya ada 58 ekor. Mati satu tinggal 57 ekor. Sedangkan Rusa Bawean tinggal 19 ekor," pungkas Agus.