Sebelum tewas, 2 begal di Surabaya baku tembak seperti di film
Polisi dan begal baku tembak di jalanan Jembatan Tol Suramadu.
Dua spesialis begal motor dan mobil roda empat jenis L300, tewas ditembak anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya, Selasa (19/7). Penembakan dilakukan setelah dua pelaku yang berinisial MR dan MA ini melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Awal proses penangkapan keduanya yang terjadi di pintu tol Jembatan Surabaya - Madura, bagaikan adegan dalam sebuah film. Pelaku yang ditembak mati yakni MA dan MR terus melakukan perlawanan terhadap polisi dengan cara keduanya mengeluarkan pistol jenis Air Gun ditembakkan ke arah polisi dari anggota unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya secara berulangkali. Alhasil, polisi pun terus mengejar MA dan MR dengan saling baku tembak di jalanan Jembatan Tol Surabaya - Madura.
Tidak hanya itu, saat dihadang dan dikepung, MA dan MR masih membabi buta menembak anggota Resmob yang langsung dipimpin Kanit-nya AKP Agung Pribadi. Bahkan, keduanya juga mengeluarkan pisau diarahkan ke anggota yang menghadangnya.
"Ada anggota yang langsung berhadapan dengan kedua tersangka, ternyata justru ditabrak dan tersangka MA dan MR juga berusaha membacok anggota. Tapi, anggota akhirnya menembak punggungnya hingga tembus di dadanya," terang salah seorang anggota yang enggan disebutkan namanya, saat ikut melakukan penangkapan, Selasa (19/7).
Sumber tadi menjelaskan, kedua tersangka ditangkap berdasarkan banyaknya laporan di kantor polisi, jajaran Polrestabes Surabaya. Dalam kurun waktu enam bulan terakhir ini, Surabaya memang marak pencurian mobil jenis L300.
Dari laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Dengan melakukan operasi tertutup, untuk mencari pelakunya.
"Dari dasar laporan itu, keduanya mirip sesuai dengan ciri-ciri yang terekam CCTV mencuri mobil L300. Sehingga dilakukan penyelidikan di pintu tol Jembatan Surabaya-Madura. Tapi, saat ditangkap justru melawan, jadi dilakukan tindakan tegas menembaknya," tandas sumber tadi.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.30 Wib sesaat setelah keduanya melakukan aksinya dan hendak menjual barang curiannya ke Madura, Jawa Timur. Namun, berhasil diketahui polisi, ketika mau menjualnya.
"Anggota yang menangkapnya memberikan tindakan tegas, karena saat ditangkap melakukan perlawanan mengeluarkan pistol dan pisau. Jadi anggota yang menangkap merasa nyawanya terancam diambil tindakan tegas menembaknya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga kepada wartawan, Selasa (19/7).