Sebelum tewas di tangan Badrun, Imam sempat curhat galau ke tukang ayam
Imam Maulana (19) tewas di tangan Badrun (36), pasangan sesama jenisnya. Sebelum dieksekusi pada Senin (13/11) dini hari, Imam, warga Banyumas, Jawa Tengah itu sempat curhat dan mengaku sedang galau.
Imam Maulana (19) tewas di tangan Badrun (36), pasangan sesama jenisnya. Sebelum dieksekusi pada Senin (13/11) dini hari, Imam, warga Banyumas, Jawa Tengah itu sempat curhat dan mengaku sedang galau.
"Malam Minggu dia sempat curhat ke tukang ayam, katanya sedang galau," kata Wandi, pegawai toko modern persis di depan lokasi kejadian saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (15/11).
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Mengapa pungli di Babelan Bekasi dianggap meresahkan? Sopir dimaki sampai dipukuli jika tak diberi. Menurut sang perekam, jika sopir tidak memberi uang maka mereka akan dimaki oleh orang-orang yang meminta-minta itu.Bahkan, sopir juga beresiko dipukuli jika melawan aktivitas pungli tersebut sehingga dianggap sangat meresahkan.“Tak diberi, dimaki-maki. Ngelawan, gebukin,” katanya.
Imam tak menjelaskan kegalauan yang melanda hati dan pikirannya. Namun, diduga berkaitan dengan seorang perempuan yang disukainya. Kegundahan hatinya diluapkan ketika korban menenggak minuman keras hingga mabuk.
"Dia tidak bilang, cemburunya kenapa? Hanya bilang sedang galau saja," ujarnya.
Belakangan, kegalauan itu membuat tersangka cemburu. Sehingga, terjadi cek-cok mulut, sebelum dihabisi dengan cara dibenturkan kepalanya ke tangga di ruko tempatnya bekerja pada Senin (13/11) dini hari.
Lalu mayatnya disimpan di ruko tersebut dengan cara dibungkus karpet, terpal, dan kain. Kemudian dibuang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Selasa pagi kemarin.
Polisi akhirnya mengungkap identitas korban, dan tersangka ditangkap polisi di tempat tinggalnya yang juga tempatnya bekerja pada dini hari tadi. Karena melawan, warga Cilacap, Jawa Tengah tersebut dibedil dua kakinya.
(mdk/noe)