Sedang Istirahat di Gubuk Kebunnya, Sarno Tersambar Petir Hingga Tewas
Kapolsek Bengkalis AKP Meitertika mengatakan, jenazah petani yang berdomisili di Jalan Wonosari, Desa Wonosari itu ditemukan tetangganya, Suryati sekitar pukul 07.15 WIB. Saat itu petir besar terjadi 2 kali.
Sarno (64) tewas tersambar petir saat istirahat di gubuk sekitar kebunnya di Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (1/4) sekitar pukul 06.30 WIB. Ketika itu, Sarno hendak menanam kacang dan berteduh karena hujan.
Kapolsek Bengkalis AKP Meitertika mengatakan, jenazah petani yang berdomisili di Jalan Wonosari, Desa Wonosari itu ditemukan tetangganya, Suryati sekitar pukul 07.15 WIB. Saat itu petir besar terjadi 2 kali.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Di mana Betrand Peto berburu tikus? Baru-baru ini, saat berada di kampung halamannya di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Betrand Peto membagikan momennya saat ikut berburu tikus di sawah bersama kerabat dan beberapa orang di kampung halamannya.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Mengapa Betrand Peto bersemangat berburu tikus di sawah? Kegiatan ini mungkin terkesan jauh dari hingar bingar dunia hiburan yang biasa dijalani Betrand, namun baginya, berburu tikus di sawah menjadi salah satu momen paling seru selama berada di kampung halaman.
-
Di mana Tari Petake Gerinjing berasal? Di Sumatera Selatan tepatnya Pagaralam, terdapat salah satu kesenian tradisional yang masih bertahan sampai detik ini dan masih berkaitan dengan pesan moral yang mungkin relevan dengan kehidupan kita saat ini, yaitu Tari Petake Gerinjing.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
"Korban meninggal dunia diduga akibat tersambar petir, sekitar pukul 06.30 WIB memang terjadi dentuman keras suara petir di Desa Wonosari. Jasad korban ditemukan kondisi tiang gubuk dalam keadaan mengenaskan," ucap Meitertika kepada merdeka.com.
Awalnya, Suryati keluar rumah untuk mengantar anaknya pergi ke sekolah. Saat itu terlihat korban sedang terbaring di pondok dengan posisi terlentang dengan kaki bergantung.
"Melihat kondisi korban seperti itu, Suryati langsung berlari menuju rumah korban yang berjarak lebih kurang 100 meter dari lokasi untuk memberitahu tetangga korban, Tofik dan istri korban," ucapnya.
Mendengar berita tersebut, Tofik langsung pergi ke gubuk untuk melihat kondisi korban dan memanggil korban namun tidak ada respons. Lalu Tofik memberitahukan kepada warga setempat. Korban langsung dibawa ke rumah duka dan dilakukan pemeriksaan oleh mantri atau perawat.
"Dari keterangan perawat berbama Juli Triono, bahwa korban meninggal dunia lebih kurang 30 menit dengan kondisi luka bakar di bagian kepala," jelasnya.
Menurut keterangan anak korban Mustakim, dia diberitahu tetangganya bahwa ayahnya disambar petir. Kemudian, Mustakin menuju ke lokasi dan melihat posisi ayahnya terbaring di lantai gubukan kebun dengan kondisi mengalami luka bakar di bagian kepala.
"Pihak keluarga korban sudah ikhlas terkait kematian korban dan tidak melakukan visum atau autopsi ke rumah sakit," terangnya.
Petugas kepolisian dan perangkat desa setempat melakukan pengurusan jenazah korban. Jenazah dikebumikan di makam muslim di Jalan Wonosari Barat, Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis.
Baca juga:
Petani di Karawang Tewas Tersambar Petir Saat Menanam Padi
Duduk di Tanah Lapang, Kakak Adik Tewas Tersambar Petir
Asyik Memancing di Pantai Bantul, Mujihadin Nyaris Tewas Tersambar Petir
Petani di Kabupaten Bone dan Gowa Tewas Disambar Petir di Sawah
Gembala sapi di Ogan Ilir tewas disambar petir