Sedang tidur, balita 1,5 tahun di Cililitan kena peluru nyasar
"Langsung saya ambil dan saya gendong keluar dan ternyata kepala bagian belakang cucu saya itu sudah luka."
Putri Anjani, balita berusia 1,5 tahun, menahan sakit di bagian kepalanya lantaran diduga terkena peluru nyasar di rumahnya yang berada di RT 07 RW 02 Kelurahan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (6/7), sekitar pukul 03.00 Wib dini hari.
Epiana (47), kakek korban menuturkan, pada saat itu keluarga mereka hendak santap sahur di ruang makan. Namun tiba-tiba saja terdengar seperti suara menyerupai tembakan.
"Saat itu saya sedang nonton bola, tiba-tiba saja saya dengar 'cetar'. Saya gak tau itu tembakan atau petasan dari atas genteng," jelas Epina saat ditemui di kediamannya, Senin (7/7).
Epina melanjutkan, seketika itu juga dia pun reflek mencari cucunya yang ada di lantai dua. Saat itu pula ibu korban, sudah menjerit sambil menggendong Putri.
"Tiba-tiba saja anak saya teriak astagfirullah alazim anak saya berdarah. Langsung saya ambil dan saya gendong keluar dan ternyata kepala bagian belakang cucu saya itu sudah luka," lanjut Epiana.
Epiana mengatakan, awalnya mereka tidak tahu bahwa Putri terluka akibat terkena peluru nyasar. Mereka mengira korban terbentur dinding. Namun, saat diperiksa kembali kamar tidur korban, ditemukan benda yang diduga proyektil peluru di lantai dua rumah, tempat Putri dan orangtuanya tertidur.
"Anak saya kan ke atas, diperhatiin di bawah itu ada timah panas. Proyektil itu di karpet, pada bagian atas plafon genteng rumah juga bolong," jelasnya.
Epina melanjutkan, setelah kejadian tersebut Putri pun akhirnya dibawa ke klinik terdekat. Pihak klinik menyatakan bahwa cucunya terluka akibat benda tajam.
"Itu ketahuan setelah si bidan itu bilang ada benda tajam, langsung dibawa ke RS Polri dan sempat dirawat intensif," jelasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Kepolisian Sektor Kramatjati, Komisaris Sri Handini mengatakan hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Menurutnya proyektil yang ditemukan di TKP sudah dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.
"Sudah kita amankan proyektilnya, dan sudah dibawa ke lab untuk uji balistik," ujar Handini.