Sehari dirawat di RSHS, berat Arya turun 2 kilogram
Arya akan menjalani serangkaian program diet, pendampingan kejiwaan, serta analisa penyakit.
Kondisi Arya Permana, bocah mengalami kelebihan berat badan (obesitas) hingga mencapai 190 kilogram, mengalami kemajuan. Sejak dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, berat anak berumur sepuluh tahun itu turun menjadi 188 kilogram.
"Sudah turun, sekarang beratnya 188 kilogram," kata ayah Arya, Ade Somantri (40), saat ditemui di RSHS Bandung, Selasa (12/7).
Sejak diinapkan di rumah sakit pelat merah pada Senin (11/7) kemarin, Arya langsung mengikuti program dirancang tim dokter RSHS Bandung. Selain pola makan dijaga, Arya juga harus melakukan puasa.
"Jadi kemarin puasa mulai jam 10 malam, karena mau diambil darah. Sampai sekarang siang justru belum mau makan. Kata Dede (panggilan Arya) masih kenyang ah," ujar Ade Somantri.
Arya dalam beberapa pekan ke depan akan mengikuti program sudah dirancang RSHS buat mengatasi obesitas. Menurut dia, asupan makanan yang diterima Arya hanya sebatas nasi putih, sayur, dan buah-buahan.
"Karbohidratnya ada, sayuran, dagingnya kecil, terus banyaknya buah-buahan kaya pepaya, melon, wortel," ucap Ade.
Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, dr. Nucki Nursamsyi SpOT mengatakan, rangkaian program untuk Arya disiapkan. Yakni diet khusus berupa pengaturan pola makan sampai penelitian sebab-sebab obesitas ekstrem.
"Di kita diterapinnya begitu. Diatur masukan makanannya supaya lemaknya sedikit demi sedikit berkurang," kata Nucki.
RSHS dengan 13 tim ahli sudah menyiapkan rangkaian pemeriksaan mulai penerapan program diet atau pengaturan asupan makanan, pemeriksaan secara psikologi, hingga pengecekan kesehatan secara umum buat mengetahui terjadinya komplikasi.
Tim dokter juga akan meneliti sebab-sebab terjadinya morbid obesity pada Arya. Morbid obesity adalah penyakit obesitas ekstrem.
"Rencana pertama untuk cari penyebabnya kenapa gemuknya bisa seekstrem itu. Nanti ada serial pemeriksaan," ucap Nucki.