Sekda Sri Sebut Potensi Pembangunan Hijau di Kaltim Sangat Besar
Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni menyebut bahwa potensi pembangunan hijau di Kaltim sangat besar.
Sekda Sri Sebut Potensi Pembangunan Hijau di Kaltim Sangat Besar
Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni menyebut bahwa potensi pembangunan hijau di Kaltim sangat besar.
Perkebunan Sawit Berkontribusi pada Pembangunan Hijau
Pasalnya, sebanyak 89% perkebunan di Kalimantan Timur adalah kelapa sawit serta 51% perkebunan sawit itu mampu memberikan kontribusi untuk pengurangan emisi. "Kurang lebih 645 ribu hektare lahan bernilai karbon tinggi yang tidak ditanami oleh pekebun. Hal ini memberikan kontribusi dalam green development," ungkap Sri.
Sejak 14 Tahun yang Lalu
Sri juga menyebut bahwa sejak 14 tahun yang lalu, Kalimantan Timur sudah berinisiatif untuk menerapkan green development. "14 tahun yang lalu dari 2008 kita sudah punya deklarasi pembangunan hijau dan kita integrasikan ke RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) agar bisa diturunkan ke perangkat daerah yang lain," sebutnya.
Deklarasi Perkebunan Berkelanjutan
Sri mengatakan, Pemprov Kaltim juga membentuk deklarasi perkebunan berkelanjutan. Hal itu bertujuan agar perusahaan yang memiliki konsesi lahan perkebunan agar tidak menggunakan lahan yang memiliki nilai karbon tinggi untuk ditanam.
Dapat Dana Karbon 110 Juta US Dollar
LoI dengan Bank Dunia
komitmen Kalimantan Timur yang sudah dijalankan membuat provinsi tersebut membangun letter of intent (LoI) dengan Bank Dunia terkait pengurangan emisi karbon pada 2019 lalu. Dengan adanya kesepakatan tersebut, Kalimantan Timur diharuskan untuk menjaga dan merehabilitasi hutan dan perkebunan dengan cara mengurangi emisi karbon dari tahun 2022 hingga 2025 sebesar 22 juta ton.
"Kesepakatan ini tidak bukan hanya komitmen belaka, tapi ada benefit yang didapat, yakni carbon fund senilai 5 US dollar dan dalam kontrak 22 juta ton tersebut, kita mendapatkan 110 juta US Dollar,"
Sri Wahyuni
Lampau Target
Selain itu, pada tahun 2021, pengurangan emisi karbon sudah melampaui target Bank Dunia. Pasalnya, pengurangan emisi Kalimantan Timur sudah mencapai 30 juta ton.
"Pada 2022, Bank Dunia sudah memberikan uang muka untuk carbon fund sebesar 20,9 juta US Dollar atau sekitar Rp300 miliar sebagai reward dari perjanjian kerja sama,"
Sri Wahyuni.
Dana Karbon Sudah Disalurkan
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur, isran noor menyatakan bahwa Pemprov Kalimantan timur telah menyalurkan dana kompensasi penurunan emisi karbon kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkati dan tujuh kabupaten.
“Alhamdulillah dana sudah masuk, selanjutnya saya minta seluruh OPD maupun kabupaten yang telah menerima dana kompensasi bisa melaksanakan kegiatan di tingkat lapang sesuai tugas, pokok, dan fungsinya,”
Isran Noor.
“Kami harapkan dana ini bisa bermanfaat besar bagi masyarakat. Alhamdulillah, dari Kaltim, kita bisa berjuang untuk negara, dengan mendapatkan dana dari Bank Dunia,”
Lanjut Isran Noor.