Sekjen PBNU Bicara Hubungan Santri dan Polisi: Sangat Baik, Tidak Bisa Diadu Domba
PBNU merespons tagar #santrimenolakpolisi yang ramai di media sosial.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan, jangan ada upaya adu domba antara santri dan polisi. Sebab, selama ini polisi dan santri NU selalu bersinergi.
"Upaya itu akan sia-sia. Santri dan polisi tidak mungkin bisa diadu-domba," kata Gus Ipul merespons tagar #santrimenolakpolisi yang ramai di media sosial seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (3/9).
- Pejabat Bapenda Sulsel Terbukti Kampanyekan Adik Mentan di Pilkada, Bawaslu Lapor BKN dan Polisi
- Ramai #SantriMenolakPolisi di Medsos, PBNU: Kapolri Takdzim ke Kiai, Tak Mungkin Musuhi Santri
- Buntut Bentrok dengan TNI AL di Pelabuhan Sorong, 21 Polisi Diperiksa
- Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960
Gus Ipul menjelaskan, tagar santrimenolakpolisi mulai diunggah usai aksi demo 'Jateng Bergerak' di depan Balai Kota Semarang pada Senin (26/8).
Pada hari itu, demo berakhir ricuh saat polisi menembakkan gas air mata dan memukul mundur para massa aksi di sepanjang Jalan Pemuda.
Gus Ipul meyakini, tagar tersebut tidak akan bertahan lama karena tidak mungkin santri bisa diadu-domba dengan polisi.
"Hubungan antara Polri dan santri sangat baik di setiap level mulai babinkamtibmas hingga Kapolri," yakin dia.
Gus Ipul menambahkan, di bawah Kapolri Jenderal Listyo Sigit banyak santri madrasah maupun santri pesantren yang diterima menjadi polisi.
"Di berbagai kesempatan Kapolri sering silaturahmi dengan ulama dan kiai untuk berdiskusi dan minta saran. Bahkan sangat mudah ditemui oleh siapapun," Gus Ipul menandasi.
Sebagai informasi, Polisi membubarkan paksa demonstrasi mahasiswa yang digelar di depan kantor DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (26) mulai jam 18.00.
Dalam aksi kali ini, para mahasiswa menuntut agar DPRD menyampaikan aspirasi mereka bahwa Jokowi sudah seharusnya mundur dari jabatannya dan diadili. Menurut penilaian para mahasiswa, Jokowi berkali-kali melanggar konstitusi.