Sekjen PSSI Kembali Penuhi Panggilan Polisi Soal Skandal Pengaturan Skor
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria kembali memenuhi panggilan polisi terkait kasus skandal pengaturan skor. Dia dimintai keterangan tambahan dan data terkait kasus mafia bola di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria kembali memenuhi panggilan polisi terkait kasus skandal pengaturan skor. Dia dimintai keterangan tambahan dan data terkait kasus mafia bola di Indonesia.
"Hari ini dimintai keterangan lagi Sekjen PSSI, di ingat verifikasi dan klarifikasi baik secara lisan atau data," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (4/1).
-
Kapan PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Kenapa PSSI terus berupaya menaturalisasi pemain-pemain keturunan Indonesia? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
-
Mengapa PSSI dibentuk? Organisasi olahraga yang berdiri di zaman kolonial Belanda yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau disingkat PSSI sudah terbentuk sejak tahun 1930. PSSI sendiri sebagai bentuk upaya politik untuk menentang segala macam penjajahan.
-
Bagaimana cara mafia hukum beroperasi? "Kalau ada kasus begini, nanti ada mafianya datang, 'tolong nih pakai Pasal sekian saja dakwannya, yang nangani nanti penyidiknya ini'," ujarnya. "Sudah dipesan lebih dulu nanti di kejaksaan diatur lagi, di pengadilan lagi, itulah yang kemudian disebut mafia hukum," tambahnya.
-
Mengapa PSSI didirikan? Lahirnya PSSI sendiri tidak lepas dari upaya untuk menentang penjajahan.
-
Dimana lokasi pertandingan sepak bola pertama yang digelar oleh PSSI? Pertandingan itu digelar pada 22-24 Mei 1931 di Kota Solo.
Dedi menuturkan, Ratu Tisha hadir di Gedung Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri sekitar pukul 9.00 WIB. "Saat ini pemeriksaan masih berlangsung," ucapnya.
Lebih lanjut, polisi telah memiliki bukti-bukti kuat untuk kembali menjerat tersangka dalam kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia ini. Rencananya, pekan depan akan ada perkara yang ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.
"Tidak menutup kemungkinan ada lagi beberapa tersangka yang akan ditetapkan," kata Dedi.
Sejauh ini polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus pengaturan skor. Mereka adalah mantan Ketua Asprov PSSI DIY Dwi Irianto alias Mbah Putih, anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto dan anaknya, Anik Yuni Artika Sari yang merupakan wasit futsal.
Keempat tersangka dijerat dengan dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan dan atau tindak pidana suap dan atau tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau UU No 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap dan atau Pasal 3, 4, 5, UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Hidayat Mangkir Panggilan Satgas Anti-Mafia Bola, Begini Dalih PSSI
PSSI Ungkap Alasan Pemberian Bantuan Hukum pada Tersangka Pengaturan Skor
Asprov PSSI Jatim Minta Mafia Bola Dihukum Gantung
Polisi Bidik Tersangka Baru Skandal Pengaturan Skor Sepak Bola Indonesia
2 Kali Mangkir, Eks Pejabat PSSI Bakal Dijemput Paksa Terkait Pengaturan Skor
Satgas Anti Mafia Bola Periksa 12 Orang Terkait Laga PSS Sleman vs Madura FC