Selain Disiram Air Panas, ART Korban Penganiayaan Majikan di Gianyar Tak Diupah
Kedua korban mengenal pelaku lewat facebook. Keduanya bekerja sudah tujuh bulan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum), Polda Bali Kombes Andi Fairan menceritakan kedua Asisten Rumah Tangga (ART) yakni Eka Febriyanti dan Santi Yuni Astuti yang mendapatkan penganiayaan oleh majikannya dengan disiram air panas.
Eka Febriyanti merupakan kakak tiri Santi Yuni Astuti. Kedua kakak beradik ini merupakan korban penganiayaan dari majikannya Desak Made Wiratiningsih dan Kadek Erik Diantara yang merupakan satpam di rumah tersebut.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana intensitas gempa di Gianyar dirasakan oleh warga? Di wilayah Gianyar getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk melintas pada siang hari. Selain itu, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
-
Bagaimana gerakan tarian Gegerit? Ciri khas dari Tari Gegerit ini adalah setiap penari harus bergerak patah-patah dalam keadaan setengah jongkok sambil terus memainkan sayap yang ada di bahunya.
-
Bagaimana besaran THR PNS Depok? Disebutkan, untuk besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret.
"Mereka (Eka dan Santi) berkenalan di Facebook dan kebetulan (tersangka Desak) membutuhkan ART dan direkrut untuk bekerja di rumahnya di Gianyar," kata Andi, Kamis (16/5).
Menurut Andi, perkenalan tersebut sudah terjadi 7 bulan yang lalu. Ketika kakak-beradik ini sepakat untuk bekerja di rumah tersangka Desak. Maka, Kadek Erik Diantara yang merupakan satpam di rumah Desak menjemput dua korban tersebut di Nusa Dua, Bali.
"Bahkan yang menjemput di Nusa Dua kedua ART itu adalah Kadek Erik Diantara. Kemudian mereka kerja di sana selama 7 bulan dan dijanjikan mendapatkan gaji satu bulan itu Rp 1 juta. Tapi selama 7 bulan ini tidak mendapatkan apa-apa kedua-duanya," ujar Andi.
Andi mengatakan, kedua kakak beradik tersebut mempunyai tugas yang berbeda. Kalau korban Eka ditugaskan oleh majikannya untuk mengasuh kedua anaknya. Sementara Santi menjajakan baju di pasar Gianyar, Bali, karena Desak mempunyai bisnis online baju.
"Kalau Eka sendiri ini kerjanya menjaga anak. Karena (Desak) ini mempunyai dua anak kecil. Sedangkan, adik tirinya itu (Santi) setiap hari menjajakan jual baju yang milik Ibu Desak, kerjanya bisnis online dan setiap hari diantar oleh Satpam itu (Erik) ke pasar," ujar dia.
Selain dihukum dengan disiram air panas, kata Andi, kedua kakak-beradik tersebut juga sering di potong gaji oleh majikannya jika membuat kesalahan atau pelanggaran selama bekerja menjadi ART.
"Mereka hanya diberikan makan. Kalau menurut si Eka, kalau buat kesalahan akan di potong gaji," ungkapnya.
Dari pengakuan kedua korban tersebut, lanjut Andi, majikannya akan memberikan hukuman seperti menyiram dengan air panas jika kedua kakak-beradik tersebut melakukan kesalahan.
"Jadi kami melihat bahwa asisten rumah tangga ini mendapatkan hukuman, atau mendapat siksaan kalau yang bersangkutan (Eka dan Santi) melakukan pelangggaran dalam waktu menjadi ART ini. Jadi majikannya, akan melakukan penganiayaan jika melakukan kesalahan," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, Eka Febriyanti yang merupakan ART mengalami penganiayaan oleh majikannya dengan disiram air mendidih. Penganiayaan tersebut, terjadi di sebuah rumah di Kabupaten Gianyar, Bali, yang dilakukan oleh majikannya bernama Desak Made Wiratningsi, Selasa (7/5) lalu.
Baca juga:
Kasus Penganiayaan ART di Gianyar, Polisi Tetapkan Majikan dan Satpam Tersangka
1 Pelaku Penyiram Air Panas ke ART di Gianyar Bali juga Korban Penganiayaan Majikan
Polda Bali Tangkap Majikan Siram ART Pakai Air Mendidih Hingga Melepuh
Diduga disiksa, pembantu asal NTT ditemukan terluka dan lemah
PRT di Bintaro diseret, dianiaya, digunduli karena dituduh mencuri oleh eks majikan
Gara-gara Gunting Seharga Rp88.000, ART Disiram Air Mendidih oleh Majikan
PRT di Bali Menangis Ceritakan Insiden Disiram Air Panas 2 Panci oleh Majikan