Selain Trio, Ternyata Ada 1 Kasus KIPI Fatal Diduga Berkaitan Vaksin AstraZeneca
Kasus kedua juga terjadi di Jakarta dan pada bulan Mei ini juga.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengirimkan surat kepada Kementerian Kesehatan RI pada 11 Mei 2021 lalu. Surat bernomor R-PW.01.13.3.35.05.21.394 perihal Tindak Lanjut KIPI Fatal Vaksin Covid-19 AstraZeneca itu ditujukan kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes.
"BPOM melalui UPT BPOM dalam proses melakukan investigasi handling vaksin terkait adanya 2 laporan KIPI serius fatal yang diduga berkaitan dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca (COVAX) bets CTMAV547," dikutip dari surat yang dikirim BPOM ke Kemenkes, 11 Mei lalu itu.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Vaksin apa saja yang melindungi kucing dari penyakit berbahaya? Vaksin pada kucing biasanya diberikan melalui suntikan di bawah kulit, dan beberapa juga ada yang diberikan sebagai tetes ke mata atau hidung. Vaksin kucing diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit menular melalui stimulasi respon imun jika nantinya kucing Anda terkena infeksi.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
Perihal pernyataan di surat tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Siti Nadia Tarmizi, tidak mengelak. Dia membenarkan bahwa ada dua kasus KIPI fatal/serius di Jakarta yang diduga disebabkan oleh vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.
"Iya kalau KIPI AstraZeneva yang dimaksud itu dua-duanya di Jakarta," kata Nadia saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/5).
Nadia tidak membeberkan lebih detil kedua kasus tersebut. Diketahui bahwa kasus pertama yang dimaksud menimpa Trio Fauqi Virdaus, karyawan outsourcing PT Pegadaian (Persero) yang meninggal satu hari setelah disuntik vaksin AstraZeneca di Gelora Bung Karno 5 Mei lalu. Sedangkan satu kasus lainnya belum terungkap.
Secara terpisah, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari, juga membenarkan ada dua kasus KIPI serius yang diduga disebabkan oleh vaksin AstraZeneca batch yang sama dengan Trio, yakni CTMAV54. Dia juga membenarkan bahwa kejadiannya bulan Mei ini.
Hindra mengaku pihaknya masih melakukan investigasi terhadap satu kasus yang belum bisa dipublikasikan itu.
"Iya batch yang sama dengan Trio, iya kejadiannya (bulan Mei) sekarang sedang kami investigasi," kata Hindra saat dihubungi merdeka.com, Minggu malam (16/5).
Sebelumnya, pada hari Minggu kemarin (16/5), Kemenkes akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara produksi dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah. Diketahui bahwa pemerintah menerima 3,852,000 dosis AstraZeneca pada 26 April 2021 lalu melalui skema Covax Facility/WHO. Dari jumlah tersebut, ada 448,480 dosis vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Sehingga, hanya 448.480 atau 11,64 persen vaksin yang dihentikan sementara distribusi dan penggunaannya. Sedangkan batch lainnya, pemerintah memutuskan untuk tetap berjalan.
"Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara. Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar,” kata Nadia Tarmizi selaku juru bicara vaksinasi Kemenkes.
Baca juga:
Komisi IX Mempertanyakan Pengujian Vaksin AstraZeneca Setelah Kasus Trio Meninggal
Vaksin AstraZeneca Disetop Sementara, Pemprov DKI Ikut Regulasi Pemerintah Pusat
Anggota Komisi IX Minta Seluruh Vaksin AstraZenenca Dihentikan Sementara
Kemenkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Demam, Pusing dan Mual
Kemenkes Setop Penggunaan 448.480 Dosis Vaksin AstraZeneca
Keluarga Belum Putuskan Soal Autopsi Jenazah Trio Fauqi