Selama 2017, Polda Jateng pecat 17 polisi bermasalah
Selama 2017, Polda Jateng pecat 17 polisi bermasalah. Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menyatakan jika lembaga Polri saat ini tidak lagi terus memperbaiki diri. "Introspeksi, koreksi kinerja dan pemeliharaan kamtibmas tetap akan kita lakukan. Kita tidak alergi dengan kritik masyarakat terkait kinerja Polri."
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menegaskan, dalam kurun waktu sepanjang tahun 2017, pihaknya telah memecat 17 polisi yang bermasalah. Mereka terbukti melanggar disiplin dan melakukan tindak pidana.
"Ada sebanyak 17 anggota (Polda Jateng) yang kita rekomendasikan untuk Pemberhentian secara Tidak Hormat atau PTDH," tegas Condro Kirono usai menjadi Inspektur Upacara (Irup) Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-71 di Lapangan Tri Bhrata, Kompleks Kawasan Akademi Kepolisian (Akpol) di Jalan Sultan Agung, Kota Semarang, Jateng Senin (10/7).
Selain 17 anggota Polda Jateng yang dipecat, Polda Jateng juga telah memberikan sanksi kepada beberapa anggota lain yang melanggar disiplin, desersi, kode etik maupun tindak pidana.
"Jadi proses anggota yang melanggar bisa dikenakan sangsi disiplin, kode etik dan pidana," jelas Condro.
Mantan Kakorlantas Mabes Polri ini menjelaskan jika dalam proses sidang kode etik maupun pidana, anggota Polri diberikan kesempatan untuk melakukan pembelaan. Bisa melalui proses banding di persidangan, baik di etik profesi maupun persidangan sipil.
Condro membeberkan keputusan pemecatan bisa diperoleh setelah vonis sidang dijatuhkan. Kecuali anggota Polri yang bersangkutan bertugas di Lembaga Pendidikan (Lemdik) Mabes Polri. Sehingga upacara pemecatan bisa disaksikan.
"Memang sekarang ini pemecatan itu kalau polisi yang bersangkutan tidak bertugas di Lembaga Pendidikan (Lemdik) ada kesulitan kita upacarakan (pemecatan).
Dia menambahkan mayoritas anggota Polri tidak hadir dalam upacara pemecatan. Mereka sudah tahu dari vonis yang dijatuhkan.
"Begitu dia tahu di PTDH kita panggil tidak mau. Makanya jangan heran kenapa sekarang kok tidak pernah ada upacaranya (pemecatan)," pungkas Condro.
Meriahnya HUT Bhayangkara di Semarang
Sementara itu, atraksi tarian bamban cakil dan polisi cilik memeriahkan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke- 71 Senin (10/7) digelar di Lapangan Tri Bhrata, Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) di Jalan Sultan Agung, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hadir dalam upacara peringatan HUT Bhayangkara-71, Pangdam IV/ Diponegoro Brigjend TNI Tatang Sulaiman, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono bertindak sebagai inspektur upacara HUT Bhayangkara ke-71 yang diikuti oleh ratusan anggota Polri dan organisasi kepemerintahan dan non pemerintah.
Condro Kirono dalam amanat upacaranya menyampaikan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang meminta kepada seluruh personel Polri untuk memperbaiki manajemen, menekan korupsi dan menghilangkan sikap arogansi.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Polri untuk mengamankan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta? Dalam beberapa skenario untuk terjadinya pelbagai gangguan selama kunjungan Paus di Jakarta, kata Tjahyono juga telah diantisipasi. Tidak menutup seperti akan ada aksinya terorisme."Untuk ada polri pencegahan untuk dugaan tindak teroris. selama paus TFG ada skenario ada kemungkinan terburuk ada unjuk rasa, terorisme pada orang-orang yang tidak berkenan," tegas dia.
Di sela-sela upacara, atraksi terjun payung 5 anggota Polda Jateng memeriahkan peringatan HUT Bayangkara 71 ini. Kelima anggota Polda Jateng ini membawa berbagai bendera di antaranya bendera merah putih dan bendera Polri.
Kemudian juga disuguhkan atraksi parade ratusan polisi cilik yang didatangkan dari wilayah Purwodadi, Jateng. Mereka dilatih secara khusus selama 3 bulan oleh Polres Grobogan dan sempat menjuarai lomba polisi cilik dalam rangka HUT Bhayangkara 71 ini.
Tak kalah menariknya, atraksi tarian kolosal yang diperagakan oleh ratusan anggota Polrestabes Semarang dibawah bimbingan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji.
Selain memberikan tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Naraya kepada anggota Polri dan masyarakat Jawa Tengah, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono menyatakan jika lembaga Polri saat ini tidak lagi terus memperbaiki diri.
"Introspeksi, koreksi kinerja dan pemeliharaan kamtibmas tetap akan kita lakukan. Kita tidak alergi dengan kritik masyarakat terkait kinerja Polri khususnya Polda Jateng. Saya sudah deklarasikan jika siap menerima masukan masyarakat dan akan segera kita tindak lanjuti," ungkapnya.